Kunci Jawaban Diduga Beredar Luas di Polewali

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA atau sederajat pada hari kedua di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, diduga diwarnai kecurangan. Sejumlah kunci jawaban ditemukan berserakan di sekolah usai ujian.

Kunci jawaban bahasa Inggris dan matematika, misalnya, ditemukan bertebaran di halaman sekolah dan tempat sampah di halaman SMK Bigges dan SMA Negeri 3 Polewali Mandar. Longgarnya pengawasan terhadap peserta ujian membuat banyak siswa leluasa membawa peralatan lain, seperti tas dan buku catatan ke dalam kelas. Padahal, dalam standar prosedur operasional (SOP) ujian, barang-barang tersebut tidak diperkenankan dibawa ke dalam kelas.

Sejumlah sekolah justru melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas peliputan wartawan bukan kepada siswa yang melakukan kecurangan.

Sekretaris Panitia Pelaksana Ujian Nasional Dinas Pendidikan Polewali Mandar, Hamka, membantah adanya kecurangan dalam ujian nasional di wilayahnya. Ia menduga ada pihak tertentu yang sengaja menyebarkan kunci jawaban untuk mencari sensasi atau motif bisnis. Hamka tidak yakin akan kebocoran soal ujian tahun ini karena sejak soal dijemput dari provinsi ke kabupaten hingga didistribusikan ke sekolah selalu dikawal aparat kepolisian.

"Saya tak yakin jika itu bocor, mungkin saja ada orang iseng untuk mencari sensasi," ujar Hamka. Jika terbukti ada sekolah yang membenarkan kecurangan tersebut di sekolahnya, Hamka menegaskan akan memprosesnya sesuai ketentuan hukum termasuk jika ada oknum di sekolah yang melakukan kecurangan.

Ujian nasional untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan matematika yang diikuti sekitar 4.711 siswa di Polewali Mandar relatif berjalan lancar. Kendala kurangnya lembar soal seperti terjadi pada hari pertama, hari ini sudah bisa teratasi. Pada hari ini semua siswa bisa menggelar ujian serentak semua.