Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Potensi Gempa Lebih Besar

Kompas.com - 12/04/2012, 06:49 WIB

”Tak ada kemacetan dan tak ada warga terluka,” kata Randi, warga Simeulue.

Mantan Bupati Simeulue Darmili mengatakan, ia beserta warga akan tetap berada di perbukitan hingga kondisi benar-benar aman. Hingga pukul 19.00, Darmili masih berada di perbukitan Meranti.

Ia menambahkan, tak ada laporan tentang korban ataupun kerusakan. Ia berharap semua warga selamat.

Harus siaga
Ahli geologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman mengatakan, gempa kali ini terjadi di luar zona penunjaman (subduksi) atau pertemuan Lempeng Indoaustralia dan Lempeng Eurasia. ”Gempa ini dipicu sesar geser di Lempeng Indoaustralia. Adapun gempa tahun 2004 yang menyebabkan tsunami besar terjadi di zona subduksi akibat sesar naik,” katanya.

Ahli tsunami Gegar Prasetya menyebutkan, gempa pada lempeng ini tidak akan memicu tsunami besar. ”Kekhawatiran kami, guncangannya memicu terjadinya gempa di zona subduksi. Jika terjadi, potensi tsunaminya bisa sebesar Aceh tahun 2004, bahkan lebih besar,” kata Gegar.

Danny mengatakan, ancaman gempa di zona penunjaman yang berada pada segmen Pulau Siberut sudah di depan mata. Karena itu, ia mengingatkan agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan.

Belajar dari Simeulue, kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci penting minimnya korban di pulau ini saat tsunami melanda pada 2004.

Saat tsunami melanda tahun 2004, banyak warga Simeulue selamat karena bergegas berlari ke bukit begitu terjadi gempa. Mereka memiliki pengetahuan tentang smong, istilah lokal untuk tsunami. Walaupun ribuan rumah hancur, korban tewas di pulau ini ”hanya” tujuh orang.

Respons global
Gempa yang berpusat di sekitar Simeulue ini juga memicu kesiapsiagaan di sejumlah negara. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik Amerika Serikat di Hawaii mengeluarkan peringatan tsunami. Pemerintah India, Thailand, Kenya, dan Sri Lanka juga mengeluarkan peringatan bahaya tsunami kepada warga di pesisir Samudra Hindia.

Pemerintah Thailand bahkan sempat menutup bandar udara di kawasan resor wisata Phuket dan memerintahkan warga di pesisir di enam provinsi negara itu untuk mengungsi. (INK/MHF/WSI/HAN/INA/ATO/DHF/HAM/YUN/NAW/AIK)

BERITA SELENGKAPNYA TENTANG GEMPA, BACA KOMPAS KAMIS INI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com