Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Calang Menginap di Gunung

Kompas.com - 11/04/2012, 21:17 WIB
Hamzirwan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Calang, Aceh Jaya, mengungsi ke Gunung Keutapang dan Gunung Carak begitu gempa berkekuatan 8,5 skala Richter terjadi, Rabu (11/4/2012) sore. Malam ini, warga memilih menginap di gunung karena khawatir tsunami terjadi jika ada gempa susulan.  

Warga Calang, Novita Apriliana, yang dihubungi dari Jakarta, menuturkan, dia sedang bekerja di Kantor Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya di Kuala Meurisi. Novita bersama warga setempat kemudian lari ke Gunung Keutapang di dekat Markas Komando Distrik Militer (Kodim) Aceh Jaya dan bertahan di sana selama satu jam.  

"Warga kembali ke gunung begitu ada gempa susulan. Kami berencana menginap di rumah keluarga di Gunung Carak malam ini. Rata-rata warga Calang belum pulang ke rumah," ujar Novita.  

Calang adalah ibu kota Aceh Jaya yang diapit Samudra Hindia dan pegunungan. Kota itu luluh lantak saat tsunami pada 26 Desember 2004. Hal itu membuat warga trauma sehingga mereka langsung meninggalkan kota menuju pegunungan begitu gempa terjadi.

Kepanikan juga dialami Taufik Yanizar, warga Meulaboh, Aceh Barat. Taufik mengatakan, dia langsung mengevakuasi keluarga dari Meulaboh ke Kecamatan Kaway XVI, yang merupakan kawasan pegunungan.  

Warga Meulaboh lainnya, Sudirman, sedang mengendarai mobil dari Banda Aceh menuju Meulaboh. Dia berada di Kecamatan Lhong, Aceh Besar, yang berlokasi di tepi Samudra Hindia, saat gempa terjadi.

Sudirman langsung kembali, tetapi terjebak kemacetan lalu lintas di Jalan Teuku Umar sejak kawasan Ajun Jeumpit, Banda Aceh. Saat berbelok ke jalan lingkar dari kawasan Lamteumen menuju Lampeneurut, Banda Aceh, arus lalu lintas sudah semakin padat.   

"Saya berjalan kaki sampai simpang Terminal Batoh. Sekarang, arus lalu lintas sudah lancar di kawasan Sibreh, tetapi listrik masih padam," ujar Sudirman, Rabu malam ini.  

Warga Langsa, Sosiawan (59), juga mengaku sempat kesulitan menghubungi telepon seluler putrinya, Ayu Konela (24), di Banda Aceh. Akses komunikasi ke Banda Aceh baru pulih sekitar 1,5 jam kemudian sehingga Sosiawan bisa mengetahui kondisi keluarga.   

"Memang tidak ada kabar kerusakan fisik yang parah. Tetapi, warga panik dan banyak yang mengungsi ke tempat lebih tinggi," ujar Sosiawan yang dihubungi lewat telepon.  

Di Lhokseumawe, warga juga panik pascagempa. Menurut warga Lhokseumawe, Igemuri, warga langsung berhenti bekerja dan kembali ke rumah melihat keluarga mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com