Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Lukai 22 Tentara di Filipina Selatan

Kompas.com - 10/04/2012, 18:29 WIB

ISABELA CITY, KOMPAS.com - Setidaknya 22 tentara luka-luka dalam ledakan, Selasa (10/4/2012), di Provinsi Basilan, Filipina selatan, kata pihak militer.

Laporan awal dari Komando Mindanao Barat (Westmincom) mengungkapkan bahwa tentara sedang berpatroli di Desa Baiwas di Kota Sumisip ketika sebuah bom rakitan meledak pada sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Ledakan itu terjadi di luar garis pertahanan kamp Abu Sayyaf yang jatuh dalam operasi tentara paramiliter Februari lalu.

Pihak militer mengatakan 22 tentara luka-luka dalam ledakan itu. Para korban yang terluka segera dievakuasi dan diterbangkan ke rumah sakit militer untuk perawatan di Kota Zamboanga. Lima korban dalam kondisi kritis.

Letnan Kolonel Randolph Cabangbang, juru bicara Westmincom, mengatakan bom rakitan bisa menjadi salah satu jebakan yang dipasang oleh kelompok Abu Sayyaf di dekat kamp pelatihannya semula.

Tiga pembantu polisi dan seorang anggota kelompok gerilyawan yang punya hubungan dengan Al Qaeda tewas dalam baku tembak di wilayah Filipina selatan, Kamis lalu, kata militer.

Gerilyawan Abu Sayyaf menyerang satu truk yang membawa para anggota pembantu polisi yang sedang berpatroli di perkebunan karet di Pulau Basilan Kamis pagi itu, kata Kolonel Ricardo Visaya, komandan satuan tugas kontra teroris di daerah itu.

Tiga anggota pasukan keamanan pemerintah tewas dan tujuh cedera ketika kolega-kolega mereka membalas serangan itu dan menembak mati seorang penyerang, kata Visaya.

"Abu Sayyaf melakukan pemerasan di daerah ini. Mereka menuntut 50.000 peso (1.200 dollar AS) sebulan dari para pemilik kebun karet," kata Visaya kepada wartawan.

Para pembantu polisi itu adalah penduduk lokal yang dilatih dan dipersenjatai oleh pasukan keamanan pemerintah untuk membantu masyarakat desa terpencil dari serangan-serangan gerilyawan dan teror.

Abu Sayyaf, satu kelompok kecil gerilyawan yang dibentuk tahun 1990-an dengan bantuan dana dari jaringan Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden, berpangkalan di pulau-pulau selatan yang terpencil dan bertanggung jawab atas serangan-serangan paling mematikan di negara itu.

Jumlah anggota Abu Sayyaf menurun dari sekitar 2.000 orang sepuluh tahun lalu menjadi hanya beberapa ratusan orang sekarang, kata para pengamat keamanan.

Akan tetapi mereka tetap merupakan ancaman di selatan, menculik para penduduk lokal dan asing serta melakukan serangan-serangan bom, sebagian karena mendapat dukungan dari para anggota masyarakat Muslim lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com