Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran dan AS Tekan Harga Minyak Dunia

Kompas.com - 10/04/2012, 07:26 WIB
Ester Meryana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah turun pada Senin (9/4/2012) waktu New York, menyusul laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang melahirkan spekulasi bahwa permintaan bahan bakar AS akan melambat. Turunnya harga juga disebabkan oleh Iran yang setuju untuk melanjutkan pembicaraan mengenai program nuklirnya.

Kedua hal itu lantas membuat harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Mei turun 85 sen menjadi 102,46 dollar AS per barrel di Nymex. Kontrak ini bahkan sempat menyentuh harga 100,81 dollar AS yang merupakan level intraday paling rendah dalam lebih dari tujuh minggu.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk penetapan Mei merosot 76 sen, atau 0,6 persen, menjadi 122,67 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. "Angka pekerjaan yang kecil yang dirilis Jumat (6/4/2012) telah meningkatkan kekhawatiran akan aktivitas perekonomian mendatang," ujar Stephen Schork, Presiden Schork Group, di Villanova, Pennsylvania, Senin waktu setempat.

Pada Jumat lalu, Departemen AS menyebutkan, angka lapangan pekerjaan yang tercipta hanya 120.000 pekerjaan. Angka itu di bawah perkiraan rata-rata survei survei Bloomberg yang sebelumnya memprediksi bisa mencapai 205.000 pekerjaan.

Lalu, harga minyak juga didorong turun oleh kondisi Iran. Rencananya Iran dan anggota Dewan Keamanan PBB beserta Jerman akan berbicara mengenai proyek nuklir Iran pada 14 April 2012. Hal ini lantas menambah keyakinan bahwa suplai minyak mentah global tidak akan terganggu. Maklum saja Iran sempat mengancam akan menutup Selat Hormuz yang dipakai sebagai jalur pengiriman minyak dari sejumlah negara Timur Tengah ke belahan dunia lainnya, karena negara-negara Barat memberlakukan sanksi atas proyek nuklirnya.

"Jumlah pekerjaan telah memiliki dampak berlebihan karena kami (pasar) tutup pada Jumat. Ketika Anda menambahkan perundingan dengan Iran pada waktu yang akan datang, Anda telah menciptakan langkah mundur yang besar," tambah Stephen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com