Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Bunuh Diri pada Pasien Kanker

Kompas.com - 10/04/2012, 06:39 WIB

KOMPAS.com - Diagnosis kanker pada pasien tidak menjamin kematian akibat kanker. Sebuah studi terbaru menunjukkan, pasien yang didiagnosis dengan kanker berada pada risiko lebih tinggi meninggal akibat masalah jantung atau bunuh diri.

Para ahli menemukan, pengalaman traumatis pada seseorang yang didiagnosis dengan kanker dapat memicu masalah kesehatan lain.

Dalam kajiannya, para ahli epidemiologi dari Universitas Islandia, Reykjavik, melibatkan lebih dari 6 juta relawan asal Swedia yang pada tahun 1991-2006 didiagnosa kanker. Kemudian peneliti melihat sejauh mana risiko bunuh diri atau kematian akibat penyakit jantung pada pasien yang didiagnosa kanker.

Hasil kajian menunjukkan, pasien yang baru didiagnosis dengan kanker cenderung berpikir untuk melakukan bunuh diri dan meninggal akibat masalah jantung. Riset ini dipublikasikan pada 5 April 2012 dalam New England Journal of Medicine.

Peneliti mencatat, pasien kanker 12,6 kali lebih mungkin melakukan bunuh diri ketimbang pasien non-kanker pada minggu pertama setelah mereka didiagnosa kanker dan 3,1 kali lebih mungkin mencoba bunuh diri selama tahun pertama.

Selain itu, pasien dengan kanker juga 5,6 kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit kardiovaskuler ketimbang pasien non-kanker, pada minggu pertama setelah didiagnosa kanker. Dan 3,3 kali lebih mungkin melakukan percobaan bunuh diri selama 4 minggu pertama, dan risiko menurun drastis pada satu tahun pertama.

"Peningkatan risiko muncul begitu cepat setelah diagnosis kanker dan kemudian menurun secara signifikan memasuki tahun pertama setelah diagnosis. Temuan ini benar-benar menggambarkan pengaruh diagnosa itu sendiri pada hasil-hasil yang merugikan," kata peneliti studi Dr Katja Fall, ahli epidemiologi dari University of Orebro.

Menurut Fall, pasien kanker berisiko menghadapi masalah kesehatan yang lebih mematikan ketimbang kanker itu sendiri dan efek psikologis dari diagnosa kanker bisa berdampak serius pada pasien dengan kanker.

Riset berbeda menunjukkan bahwa sebanyak 49 persen pasien kanker meninggal akibat penyakit lain dan penyakit jantung adalah salah satu pelaku utamanya.

Unnur Valdimarsdottir, selaku peneliti dan kepala dari Pusat Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Islandia, mengungkapkan, perlu dukungan lebih banyak khususnya pada pasien yang didiagnosa kanker untuk mengurangi risiko kematian.

"Yang terpenting adalah bahwa para tenaga kesehatan, pasien kanker dan orang lain harus sadar akan risiko ini, dan tetap jeli dalam mengetahui tanda-tanda awal dan gejala dari penyakit kardiovaskular dan keinginan untuk bunuh diri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com