Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Ditembaki, Wartawan Tewas

Kompas.com - 09/04/2012, 05:00 WIB

Jayapura, Kompas - Pesawat perintis jenis Twin Otter yang dioperasikan PT Trigana Air, Minggu (8/4), ditembaki orang tak dikenal saat hendak mendarat di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Seorang penumpang pesawat, Lerion Kogoya (35) yang juga wartawan Pasific Post, tewas setelah lehernya tertembus peluru. Rentetan tembakan ke tubuh pesawat itu juga melukai empat orang. Mereka adalah kapten pilot Beby Astek (40), kopilot Willy Resubun (30), serta dua penumpang, Yanti (30) dan P Korwa (4).

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Ajun Komisaris Besar Johannes Nugroho Wicaksono mengatakan, pesawat tersebut terbang dari Nabire menuju Mulia. Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRF itu ditembaki saat hendak mendarat di Bandara Mulia. Tembakan membuat pilot tidak dapat mendaratkan pesawat dengan sempurna sehingga menabrak gudang di pinggir bandara.

Di Jakarta, Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyesalkan dan mengecam keras penembakan itu. ”Pengejaran terhadap kelompok bersenjata sedang berlangsung,” kata Djoko. Penembakan tersebut mengganggu upaya pemerintah memprioritaskan pembangunan di Papua.

Menurut Manajer Trigana Air Wilayah Papua Bustomi, penembakan yang mengakibatkan pesawat menabrak gudang itu membuat bagian depan pesawat rusak. Awak pesawat dan penumpang lain dapat diselamatkan dan kemudian dievakuasi. Akibat penembakan itu, proses distribusi barang ke Puncak Jaya dan kegiatan kemanusiaan lain terganggu.

Pemimpin Redaksi Pasific Post Angel Sinaga mengatakan, Lerion tengah mengemban tugas kantor untuk meliput pilkada di Puncak Jaya. Koordinator Jaringan Damai Papua Neles Tebay menyesalkan penembakan tersebut. Penembakan itu tak hanya akan membuat pilot khawatir terbang ke Puncak Jaya, tetapi juga akan menempatkan wilayah itu kian terisolasi serta memperkuat gambaran Puncak Jaya sebagai wilayah yang tidak aman.

Sejak awal 2012 terjadi empat kali penembakan dan menewaskan tiga orang. Awal Maret, seorang anggota Yonif 753 Arga Vira Tama, Prajurit Satu Laode Alwi, tewas ditembak orang tak dikenal di pasar kota Mulia. Pada Februari, empat tukang ojek ditembaki saat melintas di Kulirik, Mulia. Bulan sebelumnya terjadi dua penembakan, yang menewaskan Krisna Rofik, penjaga kios di pasar Mulia (20/1), dan Brigadir Satu Sukarno pada penembakan 28 Januari. Pada 2011 terjadi beberapa kali penyerangan bersenjata yang menewaskan anggota TNI, polisi, dan masyarakat. (JOS/EDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com