Jayapura, Kompas
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Ajun Komisaris Besar Johannes Nugroho Wicaksono mengatakan, pesawat tersebut terbang dari Nabire menuju Mulia. Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRF itu ditembaki saat hendak mendarat di Bandara Mulia. Tembakan membuat pilot tidak dapat mendaratkan pesawat dengan sempurna sehingga menabrak gudang di pinggir bandara.
Di Jakarta, Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyesalkan dan mengecam keras penembakan itu. ”Pengejaran terhadap kelompok bersenjata sedang berlangsung,” kata Djoko. Penembakan tersebut mengganggu upaya pemerintah memprioritaskan pembangunan di Papua.
Menurut Manajer Trigana Air Wilayah Papua Bustomi, penembakan yang mengakibatkan pesawat menabrak gudang itu membuat bagian depan pesawat rusak. Awak pesawat dan penumpang lain dapat diselamatkan dan kemudian dievakuasi. Akibat penembakan itu, proses distribusi barang ke Puncak Jaya dan kegiatan kemanusiaan lain terganggu.
Pemimpin Redaksi
Sejak awal 2012 terjadi empat kali penembakan dan menewaskan tiga orang. Awal Maret, seorang anggota Yonif 753 Arga Vira Tama, Prajurit Satu Laode Alwi, tewas ditembak orang tak dikenal di pasar kota Mulia. Pada Februari, empat tukang ojek ditembaki saat melintas di Kulirik, Mulia. Bulan sebelumnya terjadi dua penembakan, yang menewaskan Krisna Rofik, penjaga kios di pasar Mulia (20/1), dan Brigadir Satu Sukarno pada penembakan 28 Januari. Pada 2011 terjadi beberapa kali penyerangan bersenjata yang menewaskan anggota TNI, polisi, dan masyarakat.