MOGADISHU, KOMPAS.com — Seorang perempuan muda diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di Gedung Teater Nasional di Mogadishu, Somalia, Rabu (4/4/2012), dalam sebuah acara yang dihadiri perdana menteri dan sejumlah pejabat lain.
Menurut saksi mata, pelaku yang mengenakan ikat pinggang berisi bom meledakkan diri saat Perdana Menteri Somalia Abdiweli Mohamed Ali sedang berpidato di podium di hadapan 200 orang yang menghadiri acara peringatan satu tahun beroperasinya jaringan televisi satelit Somalia.
Perdana menteri dan tujuh menteri yang berdiri di sampingnya tidak mengalami luka, tetapi Ketua Komite Olimpiade Aden Yabariw Wiish dan Ketua Federasi Sepak Bola dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Jenazah dua korban sudah dibawa ke rumah sakit oleh aparat kepolisian Somalia, kata polisi bernama Mohamed Abdi kepada AFP, tanpa mengungkap identitas korban.
Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban belum diketahui. Seorang saksi mata, Said Mugambe, mengatakan, dia melihat empat jenazah. Saksi mata lain, Zakariye Osman, mengaku melihat delapan mayat. Dia khawatir jumlah korban tewas lebih dari itu.
Wartawan Associated Press yang berada di lokasi melaporkan, sejumlah jenazah dikeluarkan dari gedung tersebut. Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban jiwa belum diketahui.
Gedung tersebut dibuka bulan lalu sebagai salah satu simbol membaiknya keamanan di negara yang terus dikoyak perang itu.
Kepada Reuters, seorang pejabat keamanan Mohamed Abdikadir mengatakan, ada korban jiwa dan terluka. Namun, dia belum bisa memastikan jumlahnya. Dikatakannya, aparat keamanan sudah dikerahkan ke area tersebut.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, pada 14 Maret lalu, setelah satu dari pelaku bom bunuh dirinya menyerang istana presiden, kelompok Al Shabaab mengatakan akan ada lebih banyak ledakan dan serangan bom.
Dalam dua pekan terakhir, Istana Presiden Somalia mengalami dua kali serangan bom.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.