Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Cocok bagi Pengusaha Indonesia

Kompas.com - 03/04/2012, 09:45 WIB
Orin Basuki

Penulis

YANGON, KOMPAS.com — Myanmar dinilai cocok bagi pengusaha Indonesia yang bermaksud menjual produk-produknya. Sebagai negara yang menuju ke arah keterbukaan informasi dan bisnis, barang-barang asing dapat diserap negara itu karena penduduk Myanmar memiliki daya beli yang cukup kuat.

"Kalau untuk berdagang, Myanmar itu cocok. Itu sudah dilakukan oleh pedagang-pedagang asal China sejak lama dan dimanfaatkan oleh Thailand secara maksimal," ujar pengusaha asal Indonesia yang sudah berbisnis di Myanmar selama 15 tahun, Hary Kusuma Aliwarga di Yangon, seperti dilaporkan wartawan Kompas Orin Basuki, Selasa (3/4/2012).

Sebelumnya, pebisnis Indonesia juga dipersilakan masuk ke Provinsi Mon, salah satu dari dua provinsi di Myanmar yang berbatasan langsung dengan Thailand. Provinsi Mon membuka peluang bagi pengusaha Indonesia untuk membangun pabrik semen, tetapi di sisi lain mereka membutuhkan pasokan batubara.

"Silakan, perusahaan Indonesia yang ingin investasi membangun pabrik semen masuk ke Provinsi Mon, kami sangat terbuka. Namun, kami juga membutuhkan batubara yang sangat banyak dimiliki Indonesia," ujar Chief Minister (Gubernur) Provinsi Mon, U Ohm Myint di Mawlamyine, Senin (2/4/2012), saat menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Sebastianus Sumarsono. Mawlamyine adalah ibu kota Provinsi Mon yang berjarak 187 kilometer dari Yangon.

Menurut Myint, batubara sangat dibutuhkan di Provinsi Mon sebagai bahan baku pembangkit tenaga listrik. "Anda (Indonesia) kaya dengan batubara dan kami membutuhkannya untuk listrik. Kami akan membeli batubara itu untuk listrik," ungkapnya.

Sebelumnya, Sumarsono mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Provinsi Mon adalah untuk membuka peluang-peluang hubungan ekonomi yang lebih erat antara Indonesia dan Myanmar, terutama dengan Provinsi Mon. Saat ini banyak pengusaha Indonesia yang memiliki kemampuan untuk membangun pabrik dan mengembangkan produk perkebunan.

"Di sepanjang jalan menuju Mawlamyine dari Yangon, banyak sekali saya temukan perkebunan karet dan tambang batu. Banyak sekali pengusaha Indonesia yang sanggup mengembangkan produk karet. Selain itu, ada banyak bahan baku untuk pabrik semen di Mon sehingga saya berniat untuk mengajak pengusaha Indonesia ke Mon untuk melihat kondisi itu," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com