Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Menahan dan Menyiksa Anak-anak

Kompas.com - 29/03/2012, 08:55 WIB

Otoritas Suriah secara sistematis menahan dan menyiksa anak-anak, demikian kata Komisaris HAM PBB, Navi Pillay, kepada BBC.

Nona Pillay mengatakan Presiden Bashir al-Assad bisa mengakhiri penahanan dan menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil dengan segera apabila mengeluarkan perintah resmi.

Suriah menerima sebuah rencana perdamaian di tengah keraguan akan kesungguhannya.

Kebanyakan kelompok oposisi sekarang menyetujui bahwa Dewan Nasional Suriah akan secara resmi mewakili rakyat Suriah.

Navi Pillay dalam wawancara dengan BBC sebelum Suriah menerima rencana itu, mengatakan pemimpin Suriah harus diajukan terlebih dahulu ke pengadilan untuk pelanggaran yang dilakukan oleh tentara mereka.

Ditanya apakah Presiden Assad bertanggungjawab atas pelanggaran itu ia mengatakan, ''Ini persoalan hukum. Secara faktual cukup banyak bukti yang menunjukkan bahwa tindak pelanggaran yang dilakukan pasukan keamanan pastilah menerima persetujuan atau perintah dari pimpinan tertinggi.''

Investigasi

''Karena Presiden Assad bisa dengan mudah mengeluarkan perintah penghentian pembunuhan dan pembunuhan akan berhenti,'' Pillay.

Nona Pillay percaya bahwa Dewan Keamanan PBB mempunyai cukup informasi yang bisa dipercaya untuk mengeluarkan surat perintah agar Suriah diajukan ke Mahkamah Internasional.

''Dalam pendapat saya, investigasi dan penuntutan merupakan elemen penting untuk menghambat dan menghentikan pelanggaran ini,'' katanya.

Ia membuat daftar yang disebutnya sebagai perlakuan mengerikan terhadap anak-anak selama masa pergolakan.

''Mereka menjadikan anak-anak sebagai sasaran --entah untuk alasan apa-- secara besar-besaran. Ratusan ditahan dan disiksa... mengerikan,'' tambahnya.

''Anak-anak ditembak di lutut, ditahan bersama orang dewasa dalam kondisi yang tidak manusiawi, tidak diberi perawatan medis untuk luka-luka mereka, mereka dijadikan sandera atau sumber informasi.''

Ia menambahkan bahwa siapapun yang melakukan tindak pelanggaran semacam itu harus bertanggung jawab.

''Tidak ada batasan status karenanya figur seperti Assad bisa saja terus memerintah untuk waktu yang lama tapi suatu saat harus menghadapi pengadilan.''

Oposisi bertemu

PBB mengatakan lebih dari 9.000 telah tewas sejak pembangkangan terhadap Presiden Assad terjadi setahun yang lalu.

Selasa malam (27/3/2012) beberapa kelompok pembangkang Suriah bertemu di Istanbul dan bersepakat untuk mengakui Dewan Nasional Suriah sebagai perwakilan resmi rakyat Suriah.

Wartawan BBC Jonathan Head yang memantau pertemuan itu mengatakan tak satupun delegasi yang hadir yakin bahwa Presiden Assad tulus menerima perjanjian dan bahwa mereka tidak akan menerima kesepakatan yang mengijzinkan Presiden Assad tetap berkuasa.

Tetapi wartawan BBC juga menyebutkan di antara kelompok oposisi juga terlihat ketidakkompakan yang terbuka dengan terjadinya pertengkaran dan aksi meninggalkan ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com