Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Tempur Sudan Gempur Sudan Selatan

Kompas.com - 28/03/2012, 15:47 WIB

KHARTOUM, KOMPAS.com - Pesawat-pesawat tempur Sudan melancarkan serangan udara baru ke daerah-daerah kaya minyak Sudan Selatan, Selasa (27/3/2012), kata seorang pejabat Selatan.

Sebelumnya, Sudan membatalkan KTT 3 April antara Presiden Omar al-Bashir dan sejawatnya dari Sudan Selatan Salva Kiir di Juba setelah bentrokan di perbatasan, Senin (26/3/2012), walaupun para pejabat Selatan mengatakan undangan itu masih tetap berlaku.

"Setelah sehari serangan udara dan darat Senin, pagi ini kami mendengar pesawat Antonov kembali datang menjatuhkan dua bom," kata Gideon Gatpan, menteri informasi negara Kesatuan Sudan Selatan.

Ia memperkirakan serangan-serangan udara itu ditujukan pada ladang-ladang minyak tetapi tidak ada kerusakan apapun.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Sudan Al-Obeid Meruh mengatakan pemboman itu adalah tanggapan Khartoum terhadap satu serangan yang dilakukan Selatan dengan senjata-senjata berat pada satu ladang minyak "di dalam wilayah Sudan".

Akan tetapi Kiir mengatakan pesawat-pesawat pembom dan pasukan darat Khartoum menyerang terlebih dulu, Senin memasuki Negara Kesatuan Sudan Selatan sebelum pasukan Juba memukul mundur dan merebut daerah Heglig yang kaya minyak itu.

Militer Sudan mengatakan situasi kembali tenang Selasa dan pasukannya "menguasai sepenuhnya daerah Heglig".

Menlu AS Hillary Clinton mengatakan Khartoum memikul tanggung jawab atas bentrokan senjata di perbatasan "yang sangat menganggu" itu.

"Tanggung jawab besar dipikul Khartoum," kata Hillary kepada wartawan di Washington dan menyatakan pemboman itu dilakukan pemerintah Sudan."

Pernyataan dari Dewan Keamanan PBB menyerukan kedua pihak menghentikan aksi kekerasanmenahan diri dan tidak melakukan tindakan yang mengganggu keamanan di wilayah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com