Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuhan, Jangan Binasakan Negeri Kami!

Kompas.com - 28/03/2012, 09:05 WIB
Subhan SD

Penulis

oleh M Subhan SD

Perjalanan umrah ke Tanah Suci tentu bersifat sangat pribadi, ketika kita (manusia) berkomunikasi dengan Allah SWT. Dalam perjalanan ibadah itu, selain melakukan ritual yang telah ditetapkan sebagaimana rukunnya, tentu saja berdoa merupakan cara yang paling gampang. Cuma butuh niat saja untuk memanjatkan doa kepada Sang Khalik.

Berdoa di Baitullah Ka'bah pasti memiliki suasana dan perasaan yang sangat lain. Maka, panjatkanlah doa sesuka hati. Mau mengadu, mengeluh, meratap, meminta apapun juga tentu terserah saja, karena menjadi urusan pribadi. Hanya Tuhan dan mereka yang berdoa yang tahu apa yang didoakan itu. Berdoalah dengan bahasa apa saja.

Semakin kita mengerti doa yang kita panjatkan, Insya Allah semakin khusyuk dalam doa kita. Wajah-wajah tengah berdoa itulah yang saya saksikan di depan Baitullah di Masjidil Haram Mekkah dalam beberapa hari ini.

Hal sama bisa disaksikan di Raudah di Masjid Nabawi di Madinah. Berdiri di depan Ka'bah, sebagai warga biasa, teringat negeri tercinta Indonesia yang selalu dirundung masalah dan duka. Para kiai, ustadz, pembimbing umrah selalu menuntun jemaah untuk juga mendoakan negeri dan para pemimpin kita.

Bukan hanya soal bencana alam yang sering terjadi karena Indonesia berada di daerah rawan bencana, tetapi juga bencana lain yang membuat negeri kita seperti jalan di tempat. Konflik sosial dan kekerasan massa terus terjadi seakan-akan kita bukan bangsa beradab. Ribut-ribut politik selalu bikin panas telinga rakyat.

Bencana yang paling mengerikan adalah korupsi. Banyak politisi, penguasa, pengusaha, yang ramai-ramai mengeruk uang rakyat dalam proyek-proyek seperti kasus wisma atlet SEA Games, cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI, suap proyek infrastruktur daerah, calo-calo anggaran, dan lain-lain.

Tidak sedikit pegawai pemerintah yang harusnya mengurus uang rakyat, justru mencurinya, seperti dilakukan sejumlah pegawai pajak. Banyak penegak hukum yang harusnya menjadi benteng keadilan, justru mempermainkan hukum. Hukum pun diperjualbelikan.

Ya Allah Ya Tuhan Kami, kembalikanlah negeri kami ke rel yang sebenarnya. Mereka yang memiliki amanah haruslah benar-benar mengurus rakyat, tidak malah membohongi rakyat. Berikan para pemimpin kami hati yang tulus untuk bekerja dan memimpin negeri ini, bukan demi pencitraan, bukan malah berlomba-lomba mencari pamrih dan korupsi.

Tuntunlah pemimpin kami ke jalan yang lurus sehingga bisa memimpin rakyat yang jumlahnya lebih 240 juta ini. Jangan butakan hati mereka ketika melihat rakyat kesusahan dan kelaparan. Jangan bebankan bangsa Indonesia terus menerus akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan harga lainnya.

Ya Allah, jangan biarkan bangsa kami menjadi pemarah, sehingga kerap terjadi konflik masyarakat di mana-mana. Jangan biarkan bangsa ini termasuk yang dibinasakan seperti bangsa Tsamud atau Ad di zaman nabi-nabi. (M Subhan SD menulis dari Mekkah, Arab Saudi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com