Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jenazah Imigran Gelap Belum Dimakamkan

Kompas.com - 23/03/2012, 18:43 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemakaman 55 jenazah imigran gelap asal Timur Tengah, Jumat (23/3/2012) siang di TPU Putat Jaya Surabaya menandakan berakhirnya proses identifikasi korban tenggelam KM Barokah oleh Tim Disaster Victim of Identification (DVI) Regional Tengah Polda Jatim.

Meski dinyatakan berakhir, masih ada tiga jenazah imigran gelap asal Irak yang belum dimakamkan. Ketiga jenazah sudah teridentifikasi, namun sampai saat ini belum diambil oleh pihak keluarga.

"Ketiga jenazah itu tidak dimakamkan karena pihak keluarga berjanji akan mengambilnya dalam waktu dekat," kata Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono, di RS Bhayangkara Polda Jatim.

Sebenarnya, ada total lima jenazah yang teridentifikasi namanya. Namun, dua lagi jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh tim, turut dimakamkan secara massal atas persetujuan keluarga dan kedutaan terkait bersama 53 jenazah yang tidak berhasil diidentifikasi karena tidak ada dana.

Seperti diberitakan, dari 84 jenazah imigran gelap asal negara-negara Timur Tengah seperti Irak, Iran, dan Afganistan yang diidentifikasi di RS Bhayangkara Polda Jatim sejak 22 Desember 2011 lalu, sekitar 31 sudah diambil keluarganya.

Selain diidentifikasi di RS Bhayangkara Polda Jatim, sekitar 19 jenazah lainnya diidentifikasi di Polda Bali.

Mereka adalah yang ditemukan tewas di perairan Banyuwangi, Selat Bali, dan Mataram. KM Barokah yang ditumpangi para imigran gelap tenggelam di perairan Pantai Prigi, Trenggalek diduga karena kelebihan muatan.

Para Pencari suaka itu melintas perairan Indonesia menuju Australia.

Sejumlah oknum TNI ditetapkan tersangka karena diduga terlibat dalam aksi penyelundupan ratusan imigran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com