Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman Massal Imigran Gelap Jadi Tontonan Warga

Kompas.com - 23/03/2012, 16:22 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Proses pemakaman 53 jenazah imigran gelap asal Timur Tengah di area TPU Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan Surabaya, Jumat (23/3/2012) siang menyita perhatian warga setempat. Warga memanfaatkan hari libur Nyepi untuk melihat secara langsung proses pemakaman massal itu.

Warga datang berbondong-bondong bersama keluarga, kerabat, dan teman menuju TPU untuk menyaksikan pemakaman massal. Sebagian di antara mereka sudah ada di lokasi pemakaman beberapa jam sebelum puluhan jenazah datang di lokasi pemakaman.

Yuniasih (30), warga setempat, mengaku penasaran ingin melihat dari dekat proses pemakaman warga negara Timur Tengah. Dia datang bersama kedua putranya sejak pukul 11.30 WIB, sementara jenazah datang di lokasi pukul 13.30. "Kebetulan anak-anak libur, jadi saya ajak sekalian," katanya.

Banyaknya warga yang ingin mendekat dan mengambil gambar dengan kamera ponsel sempat membuat polisi kewalahan karena warga juga memenuhi area pemindahan jenazah yang harusnya hanya boleh ditempati petugas pemakaman. Polisi pun akhirnya menggunakan pengeras suara untuk mengarahkan warga ke tempat yang disediakan.

Tim Disaster Victim of Identification (DVI) Regional Tengah Polda Jatim merasa upaya identifikasi pada 53 jenazah imigran selama 3 bulan terakhir sudah maksimal. Identifikasi itu belum menghasilkan identitas yang signifikan karena minimnya data pendukung. Pemakaman puluhan jenazah imigran itu juga mempertimbangkan kenyamanan pasien Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, tempat puluhan jenazah itu diawetkan, serta ada sejumlah peralatan yang harus dikembalikan ke Mabes Polri.

Puluhan jenazah tersebut dimakamkan dalam sebuah liang kubur berukuran 23 x 30 meter. Setiap peti jenazah dilengkapi dengan nomor identifikasi. Dari 84 jenazah imigran gelap asal negara-negara Timur Tengah, seperti Irak, Iran, dan Afganistan, yang diidentifikasi di RS Bhayangkara Polda Jatim sejak 22 Desember 2011, sekitar 34 jenazah sudah diambil keluarganya. Selain diidentifikasi di RS Bhayangkara Polda Jatim, sekitar 19 jenazah lainnya diidentifikasi di Polda Bali. Mereka ditemukan tewas di perairan Banyuwangi, Selat Bali, dan Mataram.

KM Barokah yang ditumpangi para imigran gelap tenggelam di perairan Pantai Prigi Trenggalek diduga karena kelebihan muatan. Para pencari suaka itu melintas perairan Indonesia menuju Australia. Sejumlah oknum TNI ditetapkan tersangka karena diduga terlibat dalam aksi penyelundupan ratusan imigran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com