Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Militer Mali Buru Presiden Toure

Kompas.com - 23/03/2012, 10:26 WIB

BAMAKO, KOMPAS.com - Gerilyawan Tuareg bergerak dari utara ke arah selatan dalam upaya menduduki posisi yang dikosongkan oleh pasukan pemerintah, kata beberapa sumber. Sementara tentara pemberontak di ibu kota berusaha menuntaskan kudeta dengan menangkap presiden.

Pemberontak MNLA mendekati beberapa kota kecil di gurun Mali utara, tampaknya berusaha memanfaatkan kebingungan yang diciptakan oleh upaya kudeta di Bamako, ibukota Mali, yang dilakukan tentara berpangkat rendah yang marah terhadap cara pemerintah menangani pemberontakan.

Hingga Rabu larut malam (21/3/2012), tentara pemberontak telah menguasai istana presiden, mengendalikan stasiun televisi dan menyerbu jalan-jalan di Bamako. Namun keberadaan Presiden Amadou Toumani Toure masih belum diketahui, kata beberapa pejabat.

Mali, yang dibanjiri oleh manusia dan senjata pascaperang saudara di Libya, diguncang oleh bermacam krisis termasuk aksi perlawanan pimpinan suku Tuareg, ancaman pemeluk agama yang meningkat dan krisis pangan --jauh sebelum tentara memberontak.

Seorang perwira tentara Mali di kota Kidal, bagian utara negeri tersebut, mengatakan tentara pemberontak telah menduduki barak militer di Anefis, 100 kilometer ke arah barat-daya, setelah pasukan pemerintah mundur.

"Militer telah ditarik ke Gao," kata satu sumber yang tak mau disebutkan jatidirinya di Timbuktu, kota kecil utama lain di Mali utara, kepada Reuters. "Tak ada lagi kepemimpinan militer. (Gerilyawan) akan menguasai berbagai kota kecil di bagian utara," katanya.

Gerilyawan MNLA, yang jumlahnya telah bertambah oleh orang dari suku Tuareg Mali yang baru pulang dari bertugas di militer Libya, telah memerangi pemerintah sejak pertengahan Januari bagi negara merdeka di Mali utara.

Mereka telah mendesak tentara pemerintah ke luar kota kecil terpencil tapi belum mengancam ibu kota regional, Kidal, Timbuktu dan Gao.
Gerilyawan, Kamis (22/3/2012), berjanji akan memanfaatkan kekacauan saat pejabat senior militer dan sipil di wilayah utara ditangkapi oleh tentara pemberontak.

Baku-tembak sporadis terjadi di Bamako, Kamis larut malam, dan sebagian besar jalan lengang tapi tentara pemberontak berkeliaran di ibu kota Mali itu dengan naik truk, sepeda motor dan berjalan kaki.

Dilindungi

Keberadaan pasti Presiden Toure tak diketahui tapi beberapa pejabat di kampnya dan diplomat mengatakan mereka percaya ia dilindungi oleh sekelompok tentara yang setia. Selama 10 tahun masa kepemimpinannya, Toure berhasil menciptakan negara yang relatif stabil.

Tentara pemberontak mengatakan mereka akan melancarkan serangan terhadap resimen terjun payung yang mereka percaya melindungi presiden Mali tersebut.

"Kami akan menuntaskannya malam ini," kata seorang prajurit di satu stasiun pompa bensin yang sudah ditinggalkan pemiliknya di kota itu.

Toure (53), mantan personel terjun payung yang merebut kekuasaan 1991, mendapat nama panggilan "Tentara Demokrasi" di negara Afrika Barat tersebut dan telah mempersiapkan penyerahan kekuasaan pada April, setelah pemilihan umum.

Negara-negara Tetangga Mali, PBB dan negara besar di dunia dari Perancis sampai Amerika Serikat menyerukan dikembalikannya kekuasaan konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com