Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Desak Suriah Laksanakan Rencana Perdamaian

Kompas.com - 22/03/2012, 14:41 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Dewan Keamanan PBB, Rabu (21/3/2012), mendesak Suriah segera melaksanakan sebuah rencana perdamaian yang diajukan utusan khusus Kofi Annan. Desakan itu disampaikan saat pasukan pemerintah menggempur daerah gerilyawan di sekitar Damaskus dan Homs.

Rusia dan China, yang menghambat dua resolusi mengenai Suriah, mendukung satu pernyataan yang dirancang Barat yang mendesak Presiden Bashar al-Assad agar menghentikan permusuhan dan melakukan transisi yang demokratis. Dewan memberikan satu peringatan tentang tindakan internasional ke depan.

Pernyataan itu, yang kurang keras ketimbang satu resolusi resmi, memberikan dukungan kuat pada satu rencana enam pasal yang Annan, utusan Liga Arab-PBB, sampaikan kepada Bashar dalam perundingan di Damaskus bulan ini.

Ketika pernyataan itu dibacakan, pasukan Suriah sedang menggempur  distrik Khaldiyeh, Homs. Setidaknya 22 orang tewas dalam dua hari serangan di Homs, dan 23 orang lagi di sejumlah tempat di negara itu Rabu, kata para aktivis.

Sebanyak 39 mayat ditemukan di sektor Rifai, Homs, tambah para aktivis. Mereka mungkin tewas pada waktu yang sama ketika 48 wanita dan anak-anak yang tubuhnya dimutilasi ditemukan pada 12 Maret. Pertempuran juga terjadi antara gerilyawan dan pasukan keamanan di dekat satu pos intelijen di pinggiran Harasta, Damaskus, kata Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah.

PBB mengatakan, lebih dari 8.000 orang tewas di Suriah tahun lalu.

Pernyataan Dewan Keamanan itu mendesak Bashar dan oposisi agar mendukung rencana Annan "bagi penyelesaian damai krisis Suriah dan melaksanakan secara penuh dan segera usul enam pasalnya itu". Pernyataan itu mengatakan, Annan harus secara tetap melaporkan usaha-usahanya kepada Dewan keamanan. "Menyangkut laporan-laporan ini, Dewan Keamanan akan mempertimbangkan langkah-langkah lebih jauh," kata pernyataan itu.

Dewan Keamanan memberikan "dukungan penuh" pada usaha-usaha Annan untuk menetapkan satu transisi pimpinan Suriah menuju satu  "sistem politik yang demokratis dan plural". Annan memiliki satu tim penasehat di Damaskus yang akan menentukan tindakan yang memungkinkan proses perdamaian mengalami kemajuan.

Mantan sekjen PBB itu "lega dengan dukungan yang bulat Dewan Keamanan pada usaha-usahanya dan mendesak para penguasa Suriah menanggapinya secara positif", kata juru bicara Ahmad Fawzi dalam satu pernyataan.

Sekjen PBB Ban Ki-moon juga "lega dengan pesan jelas dan bersatu" dalam pernyataan itu, kata jurubicaranya Martin Nasirky. Ban mengharapkan "bahwa tindakan Dewan Keamanan yang bulat mengenai Suriah ini dapat merupakan titik balik dalam tanggapan internasional pada krisis ini".

Rencana Annan adalah mendesak Bashar menarik pasukan dan senjata-senjata berat dari kota-kota yang dilanda protes, penghentian permusuhan dua jam setiap hari, akses ke semua daerah yang dilanda pertempuran dan penghentian semua bentrokan senjata yang diawasi PBB. Dimasukkannya soal transisi politik  dalam pernyataan yang didukung Rusia dan China itu adalah satu tanda kuat pemerintah Bashar semakin dikucilkan, kata para diplomat.

Dalam satu tanda usaha-usaha diplomatik baru menyangkut Suriah, Dewan Keamanan juga menyetujui satu peryataan pers, yang diusulkan Rusia yang "mengutuk keras" serangan-serangan bom di Damaskus dan Aleppo akhir pekan lalu.

Menlu AS Hillary Cliton mendukung pernyataan PBB itu dan memperingatkan Bashar untuk melaksanakan rencana perdamaian itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com