Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Selidiki Ledakan di KBRI Paris

Kompas.com - 22/03/2012, 13:43 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar motif di balik ledakan di dekat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Perancis, pada Rabu (21/3/2012) diselidiki. Hingga saat ini, kepolisian dan intelijen Perancis masih terus menyelidiki ledakan yang tak menimbulkan korban jiwa tersebut.

"Presiden meminta penyelidikan, apa yang menjadi alasan adanya teror bom itu. Kami belum bisa memastikan," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (22/3/2012).

Julian mengatakan, pascaledakan, Pemerintah Perancis telah memberikan jaminan keamanan pada KBRI di Paris. Keamanan di sekitar kedubes telah diperketat.

Sebagian rekaman CCTV di KBRI di Paris, Perancis, sudah diungkap. Rekaman CCTV dilihat menyusul ledakan yang terjadi di dekat KBRI di Paris.

Kesimpulan sementara, berdasarkan rekaman CCTV, ledakan yang diduga berasal dari bom parsel itu tak ditujukan untuk KBRI di Paris. Menurut rekaman itu, sekitar pukul 05.00 waktu Paris, ada seseorang yang meletakkan bom parsel di depan KBRI.

Pada 10 menit kemudian, terekam seorang pengendara motor yang menghampiri bom tersebut, lantas memindahkannya ke seberang KBRI. Orang tersebut menjauhkan bom tersebut sekitar 15 meter dari KBRI. Setelah itu, baru sebuah ledakan memecah keheningan.

"Sangat kuat dugaan bahwa bom itu tidak ditujukan kepada KBRI," kata Marciano Norman, Kepala Badan Intelijen Negara, kepada para wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com