Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Berkunjung ke RRC, Hongkong, dan Korsel

Kompas.com - 22/03/2012, 09:36 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono akan melakukan kunjungan kenegaraan dan kunjungan kerja ke Republik Rakyat China, Hongkong, dan Korea Selatan pada 22-29 Maret 2012.

Kepala Negara dan rombongan akan berada di Beijing, RRC, pada 22-24 Maret 2012. Pada kunjungan kenegaraan di Beijing, RRC, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Hu Jintao dan PM Wen Jiabao.

"Dalam pertemuan ini, Presiden Yudhoyono dijadwalkan untuk menyaksikan penandatanganan beberapa Memorandum Saling Pengertian, antara lain MoU on Maritime Cooperation, MoU on Cooperation in Narcotic Drugs, Psychoptropic Substances and Precursor Chemical Control, MoU Concerning Archieves Cooperation, dan MoU on Exchange of External Merchandise Trade Statistical Data," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah kepada para wartawan, Kamis (22/3/2012).

Selain itu, Presiden juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Kongres Nasional Rakyat Wu Bangguo, dan Anggota Politburo Tetap Partai Komunis China Li Changchun.

"Selain bertemu dengan para pemimpin RRC, Presiden Yudhoyono juga akan bertemu dengan beberapa CEO terkemuka di Tiongkok dan menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Tsinghua untuk dalam rangka menerima gelar Doktor Honoris Causa dari universitas tersebut," kata Faiza.

Faiza mengatakan, kunjungan Presiden ke RRC diharapkan akan semakin memperkokoh hubungan dan kerja sama Indonesia dengan negara tersebut. Selain itu, kunjungan ini juga diharapkan dapat semakin merealisasikan berbagai kerangka kerja sama yang tertuang di dalam kemitraan strategis antara Indonesia dengan negara tersebut.

Selanjutnya, pada 24-25 Maret, Presiden akan bertolak ke Hongkong untuk melakukan kunjungan kerja. Kunjungan ini untuk meningkatkan dan memperluas hubungan dan kerja sama Indonesia-Hong Kong, khususnya di bidang ekonomi.

Presiden dijadwalkan akan bertemu dengan Chief Executive Hong Kong Special Administrative Region, Donald Tsang, untuk membicarakan upaya bersama guna meningkatkan kerja sama dalam bidang pembangunan, ketenagakerjaan, perdagangan, investasi, pendidikan, pariwisata dan sosial budaya.

Presiden juga akan bertemu dengan sejumlah pimpinan perusahaan Hongkong untuk mengajak mereka berinvestasi di Indonesia dan berpartisipasi dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dalam kunjungan ini, Presiden secara khusus meluangkan waktu untuk berdialog dengan masyarakat Indonesia di Hongkong, termasuk para TKI.

"Kunjungan kerja Presiden ke Hongkong diharapkan dapat semakin membuka peluang pasar bagi produk-produk Indonesia serta menarik investasi dan wisatawan Hongkong ke Indonesia," kata Faiza.

Selanjutnya, Presiden akan bertolak menuju Seoul, Korsel, pada 26-29 Maret 2012 untuk menghadiri KTT Keamanan Nuklir Kedua (Second Nuclear Security Summit) dan melakukan kunjungan kenegaraan.

Pada KTT Keamanan Nuklir, Presiden Yudhoyono akan menyampaikan serangkaian pidato terkait isu-isu yang menjadi bahasan KTT, antara lain Nuclear Security-Safety Interface dan National Measures and International Cooperation to Enhance Nuclear Security, including Future Commitments.

"KTT Keamanan Nuklir ini penting bagi Indonesia, mengingat misinya yang sejalan dengan amanat konstitusi, yakni untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan yang terbebaskan dari ancaman senjata nuklir termasuk mencegah jatuhnya bahan- bahan nuklir ke tangan teroris, kriminal, atau pihak-pihak lainnya yang tidak bertanggung jawab," kata Faiza.

Di Korsel, Presiden juga telah dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Lee Myung-bak dan kalangan pebisnis Korea Selatan. Presiden Yudhoyono dan Presiden Lee juga akan menyaksikan penandatanganan dua buah nota kesepahaman (MoU), yakni: MoU on Comprehensive Energy Cooperation dan MoU on Transportation.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com