Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Perancis Masih Kepung Mohammad Merah

Kompas.com - 22/03/2012, 09:12 WIB

TOULOUSE, KOMPAS.com - Pasukan anti huru hara Prancis memasang peledak di luar apartemen tempat tersangka penembakan Mohammad Merah bersembunyi untuk memaksa laki-laki berusia 24 tahun itu menyerah. Ratusan polisi bersenjata lengkap telah mengepung apartemen berlantai lima itu selama dua hari namun Merah belum kunjung menyerahkan diri.

Sebelumnya tiga ledakan terdengar di dekat apartemen itu dan menurut wartawan BBC di Toulouse Christian Fraser ledakan itu cukup mengagetkan warga di lingkungan yang biasanya tenang itu.

Tiga ledakan itu nampaknys sesuai dengan pernyataan Wakil Walikota Touluse Jean-Pierre Havrin kepada media yang mengatakan negosiasi dengan Merah sudah berakhir dan penyerangan segera dimulai.

"Ledakan itu dilakukan untuk mengintimidasi tersangka yang nampaknya berubah pikiran dan tidak ingin menyerahkan diri," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis Pierre-Henry Brandet kepada Reuters.

Serangan nampaknya dilakukan karena setelah polisi yang melakukan negosiasi tidak berhasil meyakinkan Merah untuk menyerahkan diri. Polisi mengepung apartemen Merah setelah dua petugas polisi tertembak saat mencoba memasuki bangunan itu, Rabu (21/3) pagi.

Sedangkan di sisi lain Toulouse, polisi memburu kaki tangan Merah dan telah menahan sejumlah anggota keluarga pemuda berdarah Aljazair itu. Ibunya bahkan dibawa ke lokasi pengepungan dengan harapan dia bisa membujuk putranya untuk menyerah.

Tak menyesal
 
Sementara itu, Kepala Pasukan Anti Teror Prancis Francois Mollins mengatakan Muhammad Merah berencana untuk membunuh lagi. "Jika dia mengatakan yang sebenarnya, dia akan meninggalkan rumahnya Rabu pagi dan akan membunuh setiap tentara yang dia lihat," kata Mollins.

Mollins menambahkan Merah sama sekali tidak menunjukkan penyesalannya dan justru mengatakan akan membunuh lebih banyak orang dan akan membuat Perancis bertekuk lutut.

Sebelumnya, Merah mengatakan tindakannya adalah untuk membalas kematian anak-anak Palestina dan akan menyerahkan diri ke pihak berwajib. Dia juga mengklaim pernah menerima pelatihan dari Al-Qaeda di Waziristan, Pakistan dan mengatakan pernah berada di Afganistan.

Namun sejauh ini belum diperoleh informasi lengkap terkait kegiatan Merah di Afganistan. Sumber di pemerintahan Afganistan kepada BBC mengatakan Merah pernah ditahan di penjara Kandahar karena aksi pengeboman pada 2007. Tetapi dia berhasil meloloskan diri setelah kabur dari penjara Kandahar pada 2008.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com