Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Mengancam Balik

Kompas.com - 22/03/2012, 04:08 WIB

teheran, rabu - Iran akan memproduksi senjata nuklir jika Israel dan AS menyerang terkait program nuklir yang dipertikaikan. Teheran juga akan memberikan ”balasan setimpal” dan sama kuat dengan yang dilakukan dua lawannya tersebut.

”Kami tak mempunyai senjata nuklir dan tak akan membuat satu pun senjata seperti itu. Namun, untuk menanggapi serangan musuh—demi mempertahankan diri, baik dari AS atau rezim Zionis—kami akan melakukan serangan balasan setimpal,” kata pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Selasa (20/3), di Teheran.

Khamenei menggunakan istilah ”Zionis”, julukan yang umum ditujukan untuk pemerintahan Israel. Dia mengulangi klaim, Iran tidak memproduksi senjata nuklir. Namun, dia mengatakan, semua senjata konvensional milik Iran siap membalas setiap serangan.

Pemimpin spiritual Iran itu menyampaikan pidatonya lewat televisi negara dalam rangka peringatan Tahun Baru Iran, Nowruz. Meski pidato dia ucapkan dengan intonasi keras, tetap ada tawaran untuk kembali melakukan perundingan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia. AS didesak untuk memiliki ”sikap hormat” terhadap Republik Islam Iran.

Rusia mendukung

Peringatan serupa juga disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov ketika berbicara di radio Kommersant, Moskwa, Selasa. Menurut Lavrov, Iran tidak mempunyai opsi kecuali memproduksi senjata nuklir jika AS dan Israel menyerang.

”CIA (Badan Pusat Intelijen AS) dan para pejabat AS lainnya mengaku tidak memiliki informasi tentang keputusan politik yang diambil para pemimpin Iran soal produksi senjata nuklir,” kata Lavrov. ”Namun, saya yakin keputusan seperti itu tentu akan dibuat jika serangan terhadap Iran dilakukan,” katanya.

Wawancara Lavrov disiarkan setelah Khamenei memperingatkan bahwa Iran siap melancarkan ”serangan setimpal” dan sama kuat jika AS atau Israel menyerang. Moskwa memiliki hubungan militer dan komersial yang baik dengan Teheran. Namun, Moskwa juga mendukung sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran yang dicurigai memproduksi senjata nuklir.

Lavrov menyatakan, Rusia tidak membela sekutu, tetapi berusaha menghindari konflik lebih luas atau kemungkinan perlombaan senjata nuklir di kawasan. Namun, ia juga mengecam Presiden Mahmoud Ahmadinejad karena berkali-kali mengancam menghancurkan Israel.

Khamenei pernah menyebut ”rezim Zionis” sebagai ”tumor kanker yang harus dipotong”. Namun, pada awal Maret dia menyetujui sikap Presiden Barack Obama, yang lebih menyukai jalur diplomasi untuk menangani sengketa soal nuklir Iran.

Dalam pesan video peringatan Nowruz, Obama berusaha menyapa rakyat Iran. Dia mengatakan, ”Tak ada alasan bagi Amerika dan Iran berpisah satu sama lain.”

Di pihak lain, Obama mengecam karena Iran meredam suara rakyat Iran. Dikatakan, kini malah semakin bertambah kesempatan bagi rakyat Iran untuk mengakses informasi yang mereka inginkan.

Departemen Keuangan AS telah mengizinkan semakin banyak perusahaan untuk mengekspor peranti lunak komunikasi internet dan lainnya ke Iran.

Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak kembali mengatakan, semua opsi masih terbuka terhadap Iran. Pernyataan Barack Obama ini merupakan ketidaksabaran implisit Israel terhadap AS yang dianggap akomodatif terhadap Iran.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com