Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"E-mail" Mesra Para Selingkuhan Assad Bocor

Kompas.com - 19/03/2012, 13:39 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com Bashar Al Assad, Presiden Suriah, menerima sejumlah e-mail mesra dari tiga perempuan yang bukan istrinya. Diktator yang menikah dengan perempuan kelahiran Inggris, Asma Assad, itu tampaknya menerima sejumlah pesan mesra dari dua asistennya yang membidangi hubungan masyarakat (humas). Dua asisten yang masih muda itu mengatakan kepada Assad bahwa mereka merindukan dia.

Perempuan ketiga, dikatakan sebagai seorang desainer perhiasan, menulis, "Saya tidak bisa melihat kehidupan tanpa dirimu." Sebuah e-mail lain, yang dikirim bulan Desember dan terungkap pada Minggu (19/3/2012), berisi foto seorang perempuan tak dikenal yang hanya mengenakan lingerie putih. Dalam foto tersebut, perempuan misterius itu menghadap ke dinding sehingga wajahnya tidak kelihatan.

Rincian pesan-pesan e-mail itu muncul di Sunday Times hari Minggu. Harian itu melaporkan bahwa para aktivis anti-pemerintah berkumpul dan mendistribusikan pesan-pesan terkait diktator Suriah yang sedang diperangi rakyatnya itu.

Pengungkapan isi e-mail itu bisa merusak reputasi Assad di dunia Arab, khususnya di Iran yang konservatif.

Istri Assad jarang tampil di depan publik sepanjang tahun lalu, sejak rezim Assad melancarkan penumpasan brutal terhadap kelompok oposisi. Namun, bulan lalu, dia tersenyum ke arah kamera saat Assad memberikan suara dalam referendum mengenai pembaruan konstitusi. Asma Assad (36 tahun) adalah seorang mantan bankir investasi dan dibesarkan di Acton, London Barat.

Mail Online, yang mengutip Sunday Times, melaporkan bahwa salah satu dari tiga perempuan pengagum Assad itu disebut sebagai Sheherazad Jaafari, seorang penasihat PR berusia awal dua puluhan dan putri duta besar Suriah untuk PBB. Sejumlah e-mail itu memperlihatkan dia meminta seorang penasihat Assad yang lain untuk mengatakan kepada Assad bahwa, "Saya sangat-sangat mencintainya, dan bahwa saya merindukannya."

Seorang pegawai PR yang lain, disebutkan di Sunday Times sebagai Hadeel al-Ali, menyertakan foto Presiden Assad pada masa mudanya, dan perempuan itu menyebut dia "cute". Perempuan ketiga bernama Rasha Mouakeh.

Sejumlah e-mail terbaru ini menyusul pengungkapan pada minggu ini tentang kegiatan saling kirim e-mail antara Presiden Assad dan seorang perempuan misterius. Dalam sejumlah e-mail itu, mereka berdiskusi santai mulai dari persoalan kenegaraan hingga berkembang menjadi semakin genit. Dalam sejumlah e-mail dari alamat yang lain, mungkin oleh perempuan yang sama, tetapi dengan nama palsu, mereka terlihat bertukar lagu-lagu cinta Lebanon. Salah satu e-mail mencantumkan karakter Arab untuk menulis 'Aku mencintaimu'.

Media pemerintah di negara-negara Timur Tengah telah menyatakan bahwa rangkaian e-mail itu sebagai hoax, dan tidak ada bukti tentang hubungan seksual.

Bocoran yang diperoleh para pemberontak itu muncul saat pergolakan di Suriah kian memuncak. Minggu kemarin, ibu kota Damaskus terguncang oleh serangan menghancurkan yang menewaskan 27 orang. Serangan yang terjadi sekitar pukul 07.30 itu menyebabkan dua gedung pemerintah luluh lantak.

Rezim Assad langsung menuduh bahwa para "teroris" anti-pemerintah mendalangi ledakan bom mobil yang terkoordinasi itu. Namun, pihak oposisi menolak bertanggung jawab. Mereka mengatakan, pihaknya tidak mampu melakukan serangan besar dan canggih seperti itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com