Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarkozy Kecam Program Ekonomi Hollande

Kompas.com - 19/03/2012, 03:33 WIB

Lyon, Minggu - Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, Sabtu (17/3), menuduh saingannya, Francois Hollande, menganjurkan kebijakan ekonomi yang tidak keruan dan membuat bangkrut. Kecaman ini adalah upaya Sarkozy mendiskreditkan kandidat dari Partai Sosialis itu menjelang putaran pertama pemilihan presiden, April-Mei ini.

Dalam sebuah pidato penuh semangat di hadapan sekitar 8.000 pendukung yang mengibarkan bendera di Lyon, Sarkozy mengatakan, Hollande telah menipu pemilih Perancis. Hollande disebutnya menyangkal bahwa diperlukan pembaruan yang menyakitkan. Sarkozy juga menuduh saingannya membahayakan masa depan negara itu dengan menolak menangani perlunya perubahan struktural.

Ia juga menyerang Hollande dengan menyebut banyak pemutaran yang dilakukan Hollande pada kebijakan ekonomi.

”Adalah tidak sopan untuk mengatakan kepada rakyat Perancis pada pagi hari bahwa Anda akan mengurangi utang, pada malam hari bahwa Anda tidak akan melakukan penghematan, dan keesokan paginya, setelah memikirkan itu, Anda akan menaikkan anggaran belanja,” kata Sarkozy.

Hollande menjanjikan untuk menyeimbangkan keuangan negara itu sebelum 2017. Namun, dia meralat sendiri janji itu dalam sebuah debat televisi pekan ini. Dalam debat itu, Hollande mengatakan akan memprioritaskan pertumbuhan daripada penghematan dan mengubah target-targetnya kalau ekonomi terbukti lemah.

Dalam pidato kampanye, Sabtu, Hollande juga bertekad menegosiasi ulang pakta keuangan Uni Eropa untuk memasukkan sebuah pajak transaksi keuangan dan obligasi Eropa dalam upaya menstimulasi pertumbuhan melalui investasi di bidang energi, pendidikan, dan perkembangan perkotaan.

Sarkozy, yang memperkecil ketertinggalannya dari Hollande dalam jajak pendapat, menyerang saingannya karena mengirim apa yang disebutnya sebuah pesan sinis kepada pemilih.

”Dalam sebuah kampanye kepresidenan, Anda tidak bisa berbohong. Anda tidak bisa menyembunyikan siapa Anda dan apa yang Anda inginkan,” kata Sarkozy dalam pidato 45 menit yang tidak menyampaikan proposal kebijakan baru.

Hollande membalas, dengan menuduh lawannya melakukan penghinaan untuk menyembunyikan ketiadaan proposal dan prestasinya.

”Saya rasa dia mulai putus asa. Dia tidak bisa mengandalkan catatan kerjanya, itu terlihat buruk, dia tidak mengajukan sebuah proyek. Apa yang bisa dia lakukan adalah memperlihatkan dirinya dan ketidakbisaannya menahan diri,” katanya kepada TF1.

Jajak pendapat IFOP yang diterbitkan Sabtu memperlihatkan angka dukungan Sarkozy bulan Maret naik menjadi 36 persen dari 33 persen bulan sebelumnya. Namun, itu masih jauh di bawah 65 persen, angka yang diperolehnya setelah kemenangan pemilu 2007. (Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com