Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Harry dan Wanita-wanitanya

Kompas.com - 18/03/2012, 10:49 WIB

KOMPAS.com - Setelah lima tahun menjalani hubungan putus-sambung, akhirnya Chelsy Davy memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Pangeran Harry, untuk selamanya, pada 2010 lalu. Chelsy, yang kini menjadi pengacara magang di firma hukum prestisius Allen & Overy, tampaknya enggan menjalani kehidupan bersama anggota keluarga kerajaan yang penuh aturan. Selain itu, ia juga lelah dengan segala pemberitaan mengenai keramahan Harry terhadap kaum wanita, serta perilakunya yang kadang terkesan tidak serius dan kekanak-kanakan.

Sebagai pangeran muda yang bengal, pemberani, spontan, dan easygoing, Harry memang menjadi sosok yang kerap diburu perempuan. Sederet nama perempuan, baik yang berstatus selebriti maupun orang biasa, pernah dikaitkan dengannya. Baik perempuan yang merasa beruntung pernah mengenalnya, maupun yang mengejarnya dengan tujuan mencari sensasi.

Presenter televisi Natalie Pinkham adalah salah satu yang sempat membuat Chelsy berang. Natalie, yang enam tahun lebih tua daripada Harry, secara jujur mengakui bahwa ia memang menyukai perhatian publik. Tak kalah sensasional adalah Caroline Flack, presenter drama realiti I'm a Celebrity... Get Me Out of Here! yang kerap jadi bahan gosip ketika menjalin hubungan dengan bintang boyband Harry Styles yang 15 tahun lebih muda. Caroline menyangkal pernah berkencan dengan Harry, tetapi kerajaan juga diduga tak akan menerimanya dengan tangan terbuka.

Ada pula sejumlah pramusaji seperti Christiane dan Jessica Donaldson, yang dikenal Harry karena kesukaannya dugem di kelab-kelab malam. Namun, tipe gadis-gadis yang haus perhatian ataupun para pramusaji dianggap tak memenuhi syarat sebagai calon pengantin kerajaan, sehingga hingga kini hanya berstatus teman.
Jika bukan mereka, lantas siapa kira-kira perempuan yang bisa menjadi calon pendamping yang serius untuk Harry?

Siapapun yang ingin mendampingi seorang pangeran, sepertinya mereka harus belajar dari Kate Middleton. Perempuan ini tidak terlahir sebagai aristokrat, namun ia tahu bagaimana mendekati Pangeran William. Secara sadar ia memasuki lingkaran pergaulan William, dengan bersekolah di Marlborough College dan St Andrews University. Kate tahu bagaimana harus membawa diri. Ia menikmati perhatian publik tanpa terlihat berusaha mencarinya, dan tidak mencoba mencuri perhatian dari William.

Sebaliknya, Harry juga harus belajar dari abangnya. William memilih untuk kuliah, karena dengan demikian ia bisa menjalani kehidupan normal selama empat tahun, jauh dari perhatian media. Di sana lah ia mengenal Kate, dan membangun hubungan dengan fondasi yang kuat sehingga bertahan delapan tahun lamanya sebelum akhirnya memutuskan menikah.

Tak seperti William, Harry memilih untuk tidak kuliah. Selepas SMA ia memilih masuk militer, yang sialnya, bukan tempat ideal untuk mencari cinta sejati. Tentu, seragam militernya makin membuat perempuan tergila-gila padanya. Namun kehidupan militer yang keras dan penuh bahaya bukanlah kehidupan yang diidamkan perempuan-perempuan di lingkungan pergaulannya. Salah satunya, mungkin, Florence Brudenell-Bruce, yang hanya dikencani selama beberapa bulan.

Media berusaha menjodohkannya dengan sejumlah perempuan seperti Pippa Middleton, serta Katie Readman, Chessie Grievson, dan Sophia Akroyd, ketiganya berkarier di dunia fashion. Gadis-gadis berdarah biru jelas masuk dalam daftar kandidat kuat, seperti Charlotte Casiraghi dari Monaco, Lady Natasha Howard -putri Earl of Suffolk yang kabarnya sempat ditaksir Harry, juga dua bersaudara Astrid dan Davina Harbord.

Yang jelas, perempuan yang ingin menjadi pasangan Harry harus mampu memahami selera humornya. Kepribadian yang unik lebih penting daripada garis darah. Kemudian, mereka harus menerima sisi kekanakan Harry, satu hal yang diakui pria berusia 27 tahun ini saat wawancara dengan CBS News belum lama ini. Sifat ini sebenarnya juga merupakan sisi positif Harry, karena dengan sifat tersebut ia jadi mudah akrab dengan anak-anak. Setiap perempuan pasti akan membayangkan bahwa ia pun kelak akan menjadi ayah yang baik karenanya.

Perempuan yang berpendidikan baik, membumi, percaya diri, nyaman dengan dirinya sendiri ketika Harry harus menjalani tugas militernya, tahu cara bersenang-senang tanpa kebablasan, akan mampu menjadi pendamping yang setara. Masalahnya, selain Kate atau Chelsy, adakah perempuan lain yang memenuhi selera Harry?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com