Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan GKI Indramayu Cari Onar

Kompas.com - 17/03/2012, 18:07 WIB
Rini Kustiasih

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Peristiwa penembakan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat (16/3/2012), dinilai hanya sebagai upaya pihak-pihak tertentu untuk mengadu domba antarumat beragama.

Hal itu dikatakan Direktur Fahmina Institute, Marzuki Wahid, Sabtu (17/3) di Cirebon, Jabar, saat dihubungi dari Bandung.

"Umat beragama sebaiknya tidak terpancing oleh tindakan sekelompok orang tak bertanggung jawab, yang hanya ingin menyebarkan isu tidak aman dan memicu konflik antarumat beragama. Itu perbuatan orang jahat," kata Marzuki.

Seperti diberitakan, penembakan gereja itu dilakukan dengan senjata mainan airsoft gun berpeluru gotri. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kepala Polres Indramayu Ajun Komisaris Besar Golkar Pangarso, mengatakan, motif penembakan ini belum diketahui. Dua orang yang diduga pelaku, ditangkap polisi pada Jumat, sekitar pukul 18.00 WIB.

Penembakan dilakukan sekitar pukul 12.45 WIB. Dalam rekaman CCTV gereja, pelaku menggunakan mobil minivan hitam. Salah satu pelaku turun dengan membawa airsoft gun, dan menembaki gereja dari luar pagar.

Dari rekaman itu terungkap pula, penembak mengenakan sarung, baju putih, dan bersurban.

Terkait simbol-simbol keagamaan yang dikenakan pelaku, Marzuki sekali lagi menekankan, hal itu adalah upaya membuat peristiwa ini seolah-olah dilandasi permusuhan antaragama. "Oleh karena itu, jangan terpancing upaya memicu konflik ini," katanya.

Marzuki menyesalkan agama dan simbol-simbolnya dijadikan tunggangan, dan diperalat untuk mengeruhkan suasana keharmonisan antarumat beragama. Padahal, Indramayu dan wilayah Cirebon pada umumnya dikenal dengan rasa toleransinya yang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com