Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taur Matan Ruak Berpeluang Menang

Kompas.com - 15/03/2012, 16:35 WIB

Ia bersama rekan-rekannya yang sesama Gerakan Solidaritas untuk Timor (Renetil) seperti Mariano Sabino Lopes mendirikan Partido Democratico pada tanggal 10 Juni 2001 di Dili yang kemudian menjadi peserta Pemilu pada 2001.

Ketika ditanya tentang peluang Presiden (incumbent) Jose Ramos Horta, Mario Vieira mengatakan mantan PM Timor Leste itu sulit meraih kemenangan, karena CNRT sudah beralih dukungan ke Taur Matan Ruak.

"Meskipun demikian, kelompok pendukung Taur harus kerja keras, karena sebagian suara CNRT masih tetap mendukung Horta dan sebagian ke Jose Luis Gutteres (mantan Menlu Timor Leste). Konstituen yang paling konsisten adalah pengikut Fretilin," katanya, menegaskan.

Ia menambahkan pada Pemilu Presiden Timor Leste 2007, Lu Olo kalah dari Horta pada putaran kedua dengan mengantongi 31 persen suara, sedang Horta meraih 69 persen suara.

"Dalam pemilu presiden nanti, Lu Olo membutuhkan sekitar 19 persen suara untuk menang dalam pemilu putaran pertama. Jika Lu Olo tidak sanggup meraih persentase suara tersebut, cukup sulit baginya untuk berhadapan dengan Taur Matan Ruak pada pemilu putaran kedua," ucapnya.

Menurut dia, Lu Olo akan mengalami kesulitan dalam pemilu putaran kedua, karena Xanana Gusmao sangat lihai dalam membangun koalisi besar dengan partai politik lainnya di Timor Leste.

Mario Vieira mengatakan siapapun pemenang dalam Pemilu Presiden Timor Leste, hubungan dengan Indonesia adalah suatu keniscayaan, karena ketergantungan ekonomi (pasokan barang untuk kebutuhan dasar yang murah dan tenaga jasa yang sesuai dengan kebutuhan rakyat Timor Leste) tidak dapat dimungkiri, selain Indonesia juga punya peran penting dalam memperjuangkan proposal Timor Leste menjadi anggota ASEAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com