Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter: Suriah seperti Neraka

Kompas.com - 15/03/2012, 06:43 WIB
Kistyarini

Penulis

JENEWA, KOMPAS.com - Sudah 40 tahun Jacques Beres, seorang dokter bedah Perancis, beroperasi di berbagai kawasan perang, namun di kondisi di Suriah merupakan salah satu satu yang paling mengerikan yang pernah dilihatnya.

Beres "menyelundupkan diri" ke Homs, kota yang digempur pasukan pemerintah Suriah, selama dua minggu Februari lalu. Di kota itu dia mendirikan rumah sakit darurat di sebuah rumah di mana dia mengoperasi 89 orang dalam 12 hari.

Sebagian besar adalah para lanjut usia dan anak-anak. Dia berhasil menyelamatkan sebagian besar pasiennya, namun sembilan orang meninggal di meja operasi.

Dalam sebuah pertemuan para aktivis hak asasi manusia di Jenewa, Swiss, Selasa (13/3/2012), dokter berusia 71 tahun itu, merupakan satu-satunya dokter Barat yang berhasil masuk Homs. Dalam pertemuan itu dia mengisahkan pertumpahan darah dan kondisi mengerikan yang disaksikannya di kota itu.

"Seperti neraka," kata Beres, yang juga salah satu pendiri organisasi Doctors Without Borders dan Doctors of the World. Beres sendiri pernah bekerja di sejumlah wilayah perang seperti Vietnam, Rwanda, dan Irak.

"Yang terjadi adalah pembunuhan massal. Sangat tidak adil. Tidak bisa dibenarkan," tegasnya.

Beres berangkat ke Suriah atas permintaan dua kelompok, France-Syrie Democracy dan Union of Muslim Associations in France. Dia masuk Suriah dari Lebanon secara ilegal dan mendirikan meja operasi di sebuah rumah kosong hanya dengan tiga tempat tidur.

Kata warga Paris, Perancis itu, tantangan terbesarnya adalah hal-hal mendasar sperti langkanya listrik dan mendapatkan ruang yang cukup untuk tandu.

Beres mengatakan, warga Homs, yang merupakan jantung perlawanan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad, hidup dalam keputusasaan meskipun mereka menyampaikan terima kasih pada para wartawan yang mengabarkan pada dunia tentang yang sedang mereka hadapi.

"Mereka bilang, memang baik kalian memikirkan kami, tetapi mereka bilang 'itu tidak memberi kami makanan, obat, ataupun senjata," kata Beres menirukan warga Homs di KTT Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Jenewa.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com