Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Perikanan Papua Besar

Kompas.com - 14/03/2012, 20:31 WIB
Erwin Edhi Prasetyo

Penulis

MERAUKE, KOMPAS.com - Potensi perikanan di wilayah perairan Papua mencapai 23,43 persen, dari potensi perikanan nasional yang mencapai 6,4 juta ton per tahun.

Pembangunan kelautan dan perikanan yang optimal, akan dapat menampung tenaga kerja untuk mengatasi pengangguran, peningkatan pedapatan para nelayan dan pembudidaya ikan.

Hal itu diungkapkan Penjabat Gubernur Papua, Syamsul Arief Rivai, dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Daerah Merauke, Daniel Pauta, pada Rapat Kerja Teknis Perikanan, Rabu (14/3/2012) di Merauke. Rapat itu mengambil tema "Percepatan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Melalui Peningkatan Produksi Dalam Rangka Mencapai Kesejahteraan Masyarakat Nelayan dan Pembudidaya Ikan di Provinsi Papua.

Syamsul mengungkapkan, Papua memiliki panjang garis pantai lebih kurang 1.170 mil. Selain memiliki potensi kekayaan ikan melimpah, wilayah pantai juga memiliki ekosistem hutan mangrove yang subur, dengan gugusan terumbu karang serta aneka ragam biotik akuatik di dalamnya.  

"Belum lagi potensi kelautan lainnya yang terkandung di dalamnya, seperti energi gelombang, industri garam, bahan-bahan mineral dan lainnya," ujarnya.

Karena itu, ungkapnya, kelembagaan yang mengurusi kelautan dan perikanan perlu ditata lebih baik. Selain itu, harus mampu merumuskan langkah-langkah yang tepat dan strategis, dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. Ini untuk meningkatkan produksi bagi nelayan dan pembudidaya ikan di Papua.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com