Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panetta Mendadak ke Afganistan, Redakan Ketegangan

Kompas.com - 14/03/2012, 15:17 WIB

CAMP BASTION, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, terbang ke Afganistan, Rabu (14/3/2012), saat perang di negara itu berada dalam momen terburuk, setelah seorang tentara AS yang diduga stres menembak mati 16 warga sipil. Insiden terbaru itu menimbulkan kekhawatiran akan sebuah reaksi anti-Amerika.

Dalam sebuah kunjungan mendadak tetapi sudah dijadwalkan, Panetta mendarat di Afganistan selatan di markas militer Camp Bastion setelah penembakan pada Minggu yang menewaskan 16 warga itu, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Ketegangan makin meningkat sehari setelah para gerilyawan Taliban melepaskan tembakan ke sebuah delegasi pemerintah Afganistan yang menghadiri upacara perkabungan bagi para warga sipil yang tewas. Hujanan tembakan itu menyebabkan seorang anggota pasukan keamanan Afganistan tewas dan seorang polisi terluka.

Panetta akan bertemu dengan Presiden Hamid Karzai dan para pemimpin lokal di selatan negara itu dalam upaya untuk meyakinkan rakyat Afganistan pasca kekerasan mengerikan pada hari Minggu itu. Saat itu seorang sersan Angkatan Darat AS pergi dari rumah ke rumah untuk menembak warga di distrik Panjwayi, Provinsi Kandahar.

Aksi penembakan itu merupakan rangkaian insiden merusak terbaru yang memperunyam kondisi di Afganistan dan telah memunculkan pertanyaan tentang upaya perang NATO. Sebelumnya, terjadi insiden pembakaran Al Quran di sebuah pangkalan Amerika yang memicu kerusuhan yang menewaskan sekitar 40 orang.

Kunjungan Panetta itu bertepatan dengan perdebatan yang berkembang di Washington tentang jalannya perang 10 tahun di Afganistan, Sejumlah orang skeptis di dalam dan di luar Gedung Putih berpendapat penarikan pasukan harus dipercepat. Berdasarkan rencana saat ini, AS bertujuan untuk mengurangi pasukannya hingga 90.000 personel sehingga menjadi tinggal 68.000 personel pada akhir September. Sebagian besar pasukan tempur yang tersisa akan ditarik keluar pada akhir 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com