Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agama sebagai Peradaban, Bukan Alat Politik!

Kompas.com - 13/03/2012, 23:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Rektor Universitas Islam Nasional (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta Prof Komaruddin Hidayat mengatakan agama seharusnya menjadi peradaban manusia di segala bidang, bukan hanya sebagai alat kepentingan politik.

"Mendekati pemilihan umum atau pilkada, para pemegang kepentingan mengeluarkan panji-panji dan tokoh-tokoh agama dimanfaatkan untuk mendukung suara mereka," katanya dalam konferensi pers usai pembukaan konferensi internasional bertema "Agama dalam Ruang Publik di Asia Tenggara" di Jakarta, Selasa.

Menurut Komaruddin, agama harus merespon politik, namun secara moral, intelektual, sosial, dan etik, bukan secara praktis. "Di situlah agama menjadi pilar peradaban dan untuk mencapai agama yang mampu merespon segala bidang  diperlukan universitas sebagai muara intelektual dalam membangun peradaban itu," katanya.

Menanggapi penyelenggaraan konferensi internasional itu dalam konteks Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Komaruddin mengatakan dialog antarumat beragama harus memberi cara pandang baru untuk menempatkan Islam dalam modernitas dan rasionalitas.

Cara pandang yang menempatkan Islam dalam modernitas dan rasionalitas, menurut dia, akan memungkinkan pemeluknya keluar dari cara pandang yang sempit untuk menilai agamanya maupun agama lain, mampu beragumentasi secara rasional dan memiliki kebebasan beragumentasi.

"Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, harus menjadi motor untuk mempromosikan keberagaman dalam harmoni," katanya.

Sementara itu, Duta Besar Kanada untuk Indonesia Mackenzie Clugston menilai konferensi antaragama dalam konteks Asia Tenggara tersebut penting untuk menyelenggarakan ruang publik yang mampu menghadapi pluralitas etnis dan agama di kawasan Asia Tenggara.

"Tujuan dari konferensi ini adalah untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman dalam menghadapi pluralitas di Asia Tenggara, serta memperkuat kerja sama antara ASEAN dan Kanada," katanya.

Clugston mengatakan Kanada adalah salah satu negara yang sangat fokus dalam mempromosikan kebebasan beragama sesuai dengan piagam Hak Asasi Manusia PBB.

Konferensi Internasional "Agama dalam Ruang Publik di Asia Tenggara" diselenggarakan atas kerja sama Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, ASEAN Foundation dan UIN Syarief Hidayatullah Jakarta selama dua hari, 13-14 Maret di Jakarta.

Acara tersebut juga bertepatan dengan peringatan 35 tahun kerja sama dan dialog antara Kanada dan ASEAN, serta 60 tahun hubungan diplomatik Kanada dan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com