Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarkozy Ancam Keluarkan Perancis dari Zona Bebas Visa

Kompas.com - 12/03/2012, 10:13 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Presiden Nicolas Sarkozy, Minggu (11/3/2012), mengancam akan mengeluarkan Perancis dari zona bebas-visa 26 negara anggota Eropa kecuali Uni Eropa berbuat lebih banyak untuk mencegah pendatang memasuki negerinya.

Sarkozy, yang pekan lalu mengatakan Perancis menampung terlalu banyak orang asing, mengeluarkan ancaman tersebut dalam acara kampanye di gedung pameran di Villepinte, dekat bandara Charles de Gaule, Paris. Sarkozy mengatakan, zona bebas-paspor Schengen harus segera dirombak guna memerangi arus pendatang gelap.

Dengan mengusung isu ini dia berharap bisa membalikkan posisinya yang saat ini tertinggal dari kandidat kubu Sosialis, Francois Hollande, sementar pemilihan umum akan digelar 42 hari lagi.

Sementara puluhan ribu pendukungnya meneriakkan slogan "Nicolas, presiden!", Sarkozy mengatakan pendatang yang tak diperiksa menambah beban pada jejaring pengamanan sosial bagi negara paling miskin di Eropa.

"Dalam 12 bulan ke depan, (jika) tak ada kemajuan serius mengenai (pembaruan Schengen) ini, maka Prancis akan membekukan keikutsertaannya dalam kesepakatan Schengen sampai perundingan selesai," kata Sarkozy.

Di wilayah Schengen, 400 juta warga Eropa bebas menyeberangi perbatasan tanpa paspor. Hal ini dimanfaatkan para pendatang gelap yang secara teori bisa keluar masuk dengan bebas di negara-negara peserta Schengen. Sarkozy menuduh sebagian negara Uni Eropa memiliki pengawasan perbatasan yang keropos sehingga memungkinkan pendatang gelap datang ke Prancis.

Sarkozy juga mengatakan ia ingin Uni Eropa memberlakukan "Buy European Act" atau "belilah produk Eropa", yang dilandasi atas tindakan AS yang mewajibkan negara bagian menggunakan produk dalam negeri dalam kontrak publik.

Kalau Uni Eropa tak melakukan itu dalam waktu satu tahun, Sarkozy berjanji akan memberlakukan "Belilah Barang Buatan Perancis" di Perancis jika dia terpilih kembali dalam pemungutan suara dua babak yang akan dilaksanakan pada April dan Mei mendatang.

"Saya ingin Eropa yang melindungi warganya. Saya tak lagi mengingini persaingan kejam ini," kata Sarkozy kepada massa, yang menurut partanya, UMP, berjumlah 70.000 orang. Ia menolak gagasan tentang "Eropa yang membuka pasarnya ketika yang lain tak melakukannya", katanya.

Sarkozy mengusung tema yang sudah akrab seperti imigrasi serta penggambaran dirinya sebagai kapten yang tegas dalam mengemudikan Perancis melewati badai ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com