Beijing, Minggu
Penjualan para perempuan dan anak-anak merupakan masalah besar di China, sebagian diperkirakan karena kebijakan ”satu anak” yang ketat. Di China, ahli waris laki-laki lebih disukai sehingga bayi laki-laki dijual dengan harga tinggi. Para aktivis mengatakan, kasus-kasus yang diungkap polisi itu baru semacam pucuk gunung es.
Kementerian Keamanan Publik mengatakan dalam sebuah laporan yang dipasang di situs
Pihak berwenang telah membubarkan hampir 3.200 geng perdagangan manusia tahun lalu, termasuk sebuah komplotan yang mengirim perempuan China ke Angola dan memaksa mereka memasuki dunia prostitusi.
Dalam bulan November tahun lalu, kata kementerian itu, sebuah tim khusus polisi terbang ke negara Afrika itu dan menangkap 16 orang yang dituduh terlibat dalam komplotan dan membebaskan 19 perempuan China.
Polisi juga menemukan lebih dari 2.000 anak telah diculik dan dijual untuk adopsi. Ini juga sebuah masalah besar di China. Di negara ini, pasangan-pasangan yang tidak bisa punya anak atau yang menginginkan seorang putra dapat mengadopsi anak dari sumber mana pun.
Pada November 2011, kepolisian di Provinsi Shandong membubarkan sebuah komplotan pembeli bayi dari keluarga miskin dan menjualnya dengan harga sampai 8.000 dollar AS.
Laporan itu tidak menyebutkan total perempuan dan anak-anak yang diculik tahun lalu. Angka pasti soal korban sulit diperoleh karena luasnya wilayah dan kemiskinan di pedesaan negara berpenduduk 1,3 miliar itu. Banyak kasus semacam itu yang tidak pernah dilaporkan kepada aparat.
Anak-anak yang diselamatkan ditempatkan di panti asuhan. Pihak berwenang mencoba menyatukan kembali mereka dengan keluarga. Untuk mengidentifikasi anak-anak yang diselamatkan, sebuah