Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tewaskan Komandan Pejuang Palestina

Kompas.com - 10/03/2012, 07:25 WIB

Suasana memanas antara Hamas dan Israel sejak serangan lintas-batas itu. Sejumlah orang Palestina tewas dalam gempuran-gempuran udara Israel ke Gaza setelah itu.

Bulan Juli terjadi kenaikan dalam serangan roket dan proyektil lain yang ditembakkan dari Gaza ke Israel, mengakhiri bulan-bulan tenang setelah meletusnya kekerasan pada April ketika sebuah rudal anti-tank menghantam bis sekolah Israel, yang menewaskan seorang remaja.

Israel membalas serangan itu dengan gempuran udara yang menewaskan sedikitnya 19 orang Palestina dalam kekerasan mematikan sejak ofensif 22 hari di Gaza pada Desember 2008 hingga Januari 2009. Israel meluncurkan perang 22 hari itu dengan dalih menghentikan serangan-serangan roket dan mortir.

Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel, kata militer.

Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa beberapa tahun lalu.

Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza dua tahun lalu dengan dengan alasan menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga belas warga Israel, sepuluh dari mereka prajurit, tewas selama perang itu.

Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com