Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osama Dikhianati Istri Tertuanya

Kompas.com - 09/03/2012, 14:13 WIB

RAWALPINDI, KOMPAS.com — Osama bin Laden menghabiskan minggu-minggu terakhir hidupnya dalam sebuah rumah yang terbagi, di tengah para istri yang terbelah oleh kecurigaan. Di lantai atas, satu tempat tidur dengannya, terdapat istri termudanya sekaligus favorit Osama. Masalah dalam rumah Osama muncul ketika istri tertuanya muncul dan menempati kamar tidur di lantai di bawahnya.

Orang-orang lain dalam keluarga itu, yang berdesakan dalam kompleks vila tiga lantai tempat Osama akhirnya tewas dalam serangan pasukan khusus AS pada 2 Mei 2011, yakin bahwa istri tertua itu bermaksud untuk mengkhianati pemimpin Al Qaeda tersebut.

Gambaran tentang kehidupan Osama di kompleks Abbottabad itu berasal dari Shaukat Qadir, seorang pensiunan perwira tentara Pakistan yang menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk meneliti peristiwa itu dan mengaku diberi akses yang tergolong langka ke transkrip interogasi intelijen Pakistan terhadap istri termuda Osama, yang ditahan dalam serangan itu. Qadir juga diberi kesempatan langka untuk masuk ke dalam vila, yang disegel setelah serangan tersebut dan dibongkar bulan lalu. Foto-foto yang diambil Qadir—ia mengizinkan wartawan The Associated Press untuk melihat foto-foto itu—memperlihatkan tangga utama vila itu penuh bercak darah. Foto-foto lain menunjukkan jendela berjeruji besi dan tembok setinggi 20 kaki di sekitar vila.

Penelitian Qadir memberikan salah satu deskripsi paling ekstensif tentang pengaturan di tempat persembunyian Osama ketika pasukan komando Navy SEAL menyerbu masuk, membunuh Osama dan empat orang lainnya. Laporan Qadir itu didasarkan pada sejumlah laporan seorang pejabat Inter-Services Intellgence (ISI/badan intelijen) Pakistan yang mendampingi dia pada tur ke vila itu, transkrip hasil interogasi yang dia boleh baca, dan wawancara dengan para pejabat ISI lain, kaum militan yang terkait dengan Al Qaeda, serta anggota suku di wilayah perbatasan Afganistan-Pakistan.

Kompleks tempat tinggal Osama sejak pertengahan 2005 itu merupakan tempat yang ramai, dengan 28 penghuni termasuk Osama, tiga istri, delapan anak, dan lima cucu-cucunya. Umur anak-anak Osama itu mulai dari yang 24 tahun, yaitu Khaled yang tewas dalam serangan itu, hingga seorang yang masih 3 tahun yang lahir ketika mereka di Abbottabad. Kurir Osama, saudara sang kurir, dan para istri, serta anak mereka juga tinggal di kompleks itu.

Menurut Qadir, sebagaimana ia diberitahu para pejabat ISI dan seorang anggota Al Qaeda yang ia wawancarai di wilayah perbatasan, Osama (54 tahun) tampak lebih tua dari usianya. Ia diduga mengalami gangguan ginjal atau terkait dengan perut, dan ada kekhawatiran atas kesehatan mentalnya.

Osama tinggal dan tewas di lantai tiga. Ia menempati satu ruangan bersama istri termudanya, Amal Ahmed Abdel-Fatah al-Sada, seorang warga Yaman yang berusia 19 tahun ketika menikah dengan pemimpin Al Qaeda itu tahun 1999. Istrinya yang lain, Siham Saber, tinggal di ruangan lain di lantai yang sama yang juga menjadi ruang komputer, kata Qadir kepada AP.

Kedatangan istri tua

Kedatangan istri tertuanya, yaitu Khairiah Saber yang kelahiran Arab Saudi, pada awal 2011 menimbulkan masalah bagi rumah tangga itu, kata Amal dalam interogasinya dengan ISI, sebagaimana dikutip Qadir.

Sudah ada rasa permusuhan antara Khairiah, yang menikahi Osama tahun 1980-an, dan Amal karena sikap pilih kasih Osama pada perempuan Yaman yang lebih muda itu, kata Qadir berdasarkan informasi dari para pemimpin suku yang mengenal keluarga itu.

Amal tetap bersama Osama saat Osama melarikan diri dari Afganistan masuk ke Pakistan setelah invasi AS tahun 2001. Perempuan itu berperan aktif dalam mengatur perlindungan bagi Osama dan Osama menginginkan dia di sisinya, kata para pemimpin suku kepada Qadir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com