Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Tangguh di Balik Misi Rahasia

Kompas.com - 09/03/2012, 13:30 WIB

KOMPAS.com - Perempuan cerdas, tangguh, kreatif, berani mengambil risiko boleh jadi banyak ditemui. Namun tak banyak perempuan dengan kualitas seperti ini yang mau melakukan pekerjaan berisiko secara rahasia, tidak boleh menonjolkan dirinya, termasuk menutupi keberhasilan apa pun yang diraihnya karena tuntutan profesinya sebagai agen rahasia.

Kepala Sub Direktorat II Ekonomi, Direktorat Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Titik Velentina, adalah satu di antara sedikit perempuan agen rahasia ini. Di satuan tempatnya bekerja, hanya ada 30-40 intelenjen perempuan dari total 300 orang. "Hanya sekitar 10 persennya saja intelejen perempuan," kata Titik kepada Kompas Female di Jakarta, seusai bincang-bincang untuk menginspirasi anak-anak mengenai profesi agen rahasia.

Menurut Titik, setiap perempuan punya kesempatan yang sama untuk menjalani profesi yang masih dianggap bidangnya laki-laki ini. Namun memang dibutuhkan karakter tertentu untuk menjalani berbagai tugas dan tanggung jawab menjadi agen rahasia.

"Pekerjaan ini menarik dan penuh tantangan. Tantangannya pun selalu berubah tergantung perkembangan situasi di Indonesia," aku perempuan yang tampil segar di usia 50 ini.

Untuk menjadi agen rahasia, terutama yang bekerja untuk kepentingan militer dan kepolisian, dibutuhkan kepribadian matang dan tahan uji, bukan sekadar perempuan yang suka tantangan, kata Titik berbagi pengalaman. Selain tentunya, agen rahasia harus memiliki kecerdasan, kreativitas, kemampuan menganalisa masalah dan mecari berbagai pilihan solusi, termasuk kecermatan dalam pengambilan keputusan.

"Hanya perempuan yang punya ketahanan berada di balik layar, tidak mau menonjol, yang mampu menjalaninya. Meski berhasil menjalani tugas besar, eksistensinya tidak boleh terungkap. Jadi, harus memiliki kepribadian yang matang tahan tekanan," jelasnya.

Titik juga menekankan pentingnya kecerdasan dan kreativitas sebagai karakter kunci seorang agen rahasia. Sebenarnya perempuan memiliki nilai tambah lainnya, yakni ketekunan yang melekat secara alami dalam diri perempuan. Ketekunan inilah yang juga menjadi modal penting bagi seorang intelejen.

"Kreativitas sangat dibutuhkan, harus punya ide brilian terus menerus, ini dibutuhkan ketekunan," tambahnya.

Titik memilih menjadi intel sejak 21 tahun silam, melalui tahapan panjang. Setelah lulus kuliah jurusan Hukum di Universitas Diponegoro Semarang pada 1981, Titik melanjutkan pendidikan di sekolah perwira polisi wanita. Ia kemudian menekuni pendidikan khusus intelejen. Sebelum fokus bertugas menjadi intel, Titik menjabat sejumlah posisi penting seperti Kepala Polisi Sektor Bandara Soekarno-Hatta.

Pekerjaan sarat tantangan memang menjadi daya tarik bagi ibu dua anak ini. Dengan berani membuat pilihan atas hidupnya, Titik menikmati pekerjaan dan kariernya, tanpa menjadikan keluarga sebagai kendala. Meski begitu, ia pun memahami jika banyak perempuan yang memiliki hasrat besar menjalani profesi semacam ini terkendala dengan berbagai persoalan dan pertimbangan, termasuk keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com