Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

163 Jenazah Ditemukan di Kuburan Dekat Kampung Khadafy

Kompas.com - 05/03/2012, 05:37 WIB

BENGHAZI, KOMPAS.com — Sebuah komite Libya yang menangani orang hilang mengatakan, Minggu, mereka telah menemukan 163 jenazah, yang tewas dalam konflik 2011 saat penggulingan rezim Moammar Khadafy.

"Penemuan 163 jenazah dari sekitar 400 orang yang dilaporkan hilang di wilayah Libya timur itu merupakan sebuah prestasi luar biasa," kata Maher Warfalli, pejabat komite tersebut, kepada AFP, Minggu (4/3/2012), tanpa menyebutkan kapan kuburan itu ditemukan.

Ketua komite itu, Omar Abdelkhalek Obeidi, yang juga seorang ahli forensik, mengatakan, jenazah-jenazah itu digali dari sebuah "kuburan massal" di kota gurun Bin Jawad, sebelah timur Sirte, tempat Khadafy ditangkap dan tewas pada 20 Oktober 2011.

"Itu adalah mayat para pemberontak yang tewas antara Februari dan Maret 2011 di Brega, Ras Lanuf, Bin Jawad, dan bahkan di daerah pinggiran Sirte," kata Omar Abdelkhalek Obeidi.

Ia menambahkan, sejumlah jenazah menunjukkan tanda-tanda eksekusi, sementara yang lain tewas akibat pertempuran antara pemberontak bersenjata ringan dan pasukan kuat yang setia kepada Khadafy.

"Penggalian mayat itu dilakukan dengan bantuan PBB dan dalam kerja sama dengan kementerian yang mengurus para syuhada, korban cedera, dan orang hilang," kata Warfalli.

Libya era Khadafy digempur pasukan internasional sesuai dengan mandat PBB yang disahkan pada 17 Maret 2011.

Sebanyak 21 kapal NATO berpatroli aktif di Laut Tengah sebagai bagian dari penegakan embargo senjata terhadap Libya pada saat itu.

Aliansi 28 negara itu sejak 31 Maret 2011 juga memimpin serangan-serangan udara terhadap pasukan darat rezim Khadafy.

Resolusi 1973 DK PBB disahkan ketika kekerasan dikabarkan terus berlangsung di Libya dengan laporan-laporan mengenai serangan udara oleh pasukan Khadafy, yang membuat marah Barat.

Khadafy (68), pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa, diumumkan tewas oleh kelompok pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) pada Kamis (20/10/2011).

Keresahan internasional meningkat berkaitan dengan kondisi tidak jelas seputar kematian Khadafy yang tampaknya dieksekusi, setelah kota asalnya, Sirte, dikuasai pasukan NTC.

Sejumlah pihak, termasuk Ketua Komisi HAM PBB Navi Pillay, menyerukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran seputar kematian orang kuat Libya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com