Dalam pertemuan dengan para editor surat kabar-surat kabar terkemuka dunia di kediaman resminya di pinggiran Moskwa, Kamis (1/3) petang, Putin menegaskan dia masih didukung mayoritas rakyat Rusia. Ia bahkan mengklaim masih mendapat dukungan besar di kota-kota besar, yang selama tiga bulan terakhir dilanda gelombang demonstrasi besar-besaran memprotes kemenangan partainya dalam pemilu parlemen, Desember 2011.
”Anda mengatakan penduduk perkotaan menentang saya. Mereka tidak menentang. Pendukung saya (di kota-kota ) memang berkurang, itu benar. Tetapi secara keseluruhan pendukung saya masih mayoritas, termasuk di kota-kota besar,” kata Putin dalam transkrip pertemuan yang baru disiarkan hari Jumat (2/3).
Beberapa media Barat memberitakan dukungan kepada Putin di kota-kota besar merosot drastis, dan kini ia tinggal mengandalkan dukungan dari kawasan pedalaman Rusia.
Akan tetapi, jajak pendapat terbaru yang digelar lembaga independen Levada Center, Februari lalu, menunjukkan, 66 persen pemilih di Rusia mengaku akan memilih Putin dalam pemilu hari Minggu.
Sementara rival terdekatnya, Ketua Partai Komunis Gennady Zyuganov, hanya mendapat 15 persen dukungan responden.
Putin mengatakan, empat calon presiden lawannya kurang mempunyai visi dan hanya menawarkan slogan-slogan belaka.
”Orang-orang oposisi itu belum menawarkan sesuatu yang menarik, berbobot, dan langkah-langkah yang telah dipikirkan matang untuk membangun negeri ini,” tukas Putin.
Putin juga membela keputusannya untuk bertukar jabatan dengan Presiden Dmitry Medvedev jika ia terpilih nanti. Putin sudah mengatakan, Medvedev akan ia tunjuk sebagai perdana menteri setelah ia dilantik sebagai presiden, bulan Mei.
Medvedev sendiri menjadi presiden dengan dukungan penuh Putin pada 2008, setelah konstitusi Rusia melarang seseorang menjadi presiden tiga kali berturut-turut. Putin, yang sudah menjabat presiden dua periode sejak tahun 2000, lalu menjadi perdana menteri sejak 2008.
Pihak oposisi dan para demonstran menganggap pertukaran jabatan Putin-Medvedev itu sebagai akal-akalan Putin untuk memperpanjang kekuasaan dan bentuk pelecehan demokrasi.
Putin menegaskan, ia tak pernah berniat mengakali rakyat Rusia dan telah mengumumkan ”secara jujur dan jelas” tentang rencana tukar jabatan itu sejak jauh sebelum pemilu parlemen dan pemilihan presiden.
Sementara itu, kelompok-kelompok oposisi berencana menggelar demonstrasi besar-besaran di Moskwa dan kota-kota lain, Senin. Mereka curiga pemilu hari Minggu akan dicurangi untuk memastikan Putin menang pada putaran pertama dengan meraih lebih dari 50 persen suara.