Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katedral Christchurch Terpaksa Dihancurkan

Kompas.com - 02/03/2012, 23:14 WIB
Johanes Waskita

Penulis

WELLINGTON, KOMPAS.com Gereja Katedral Anglikan Christchurch akan dihancurkan karena kerusakan parah yang dialami setelah beberapa kali diguncang gempa bumi sepanjang tahun lalu. Pejabat gereja itu, Jumat (2/3/2012), mengatakan, puncak menara katedral berusia 131 tahun itu runtuh dalam gempa bumi besar pada Februari 2011 yang secara keseluruhan menyebabkan 185 orang tewas.

Struktur bangunan bertambah rapuh setelah dihantam gempa lanjutan pada bulan Juni dan Desember. Uskup Victoria Matthews mengatakan, biaya yang dibutuhkan untuk menyelamatkan katedral itu luar biasa besar. Dibutuhkan 50 juta dollar Selandia Baru atau sekitar 42 juta dollar AS (Rp 381 miliar) hanya untuk membangun kembali bagian yang runtuh, atau dua kali lipat nilai tersebut jika ingin melakukan rekonstruksi secara utuh.

Matthews mengatakan, katedral berbahaya untuk dimasuki. Risiko terjadinya gempa bumi lagi di Christchurch menjadikan renovasi bangunan lama bukan sebagai pilihan yang tepat. "Katedral akan dihancurkan dengan cermat dan hati-hati, serta pada saat bersamaan melindungi benda-benda bersejarah di dalamnya. Tidak akan ada buldoser, alat berat, atau bola penghancur yang dipakai," ujarnya.

Matthews mengatakan, prioritas pertama adalah memotong dinding pada ketinggian 2-3 meter sehingga karya seni dan benda-benda lain di dalam katedral dapat dipindahkan lebih mudah. Dia menjanjikan akan membangun katedral baru yang "indah, menginspirasi, dan aman", tetapi belum ada keputusan di mana katedral baru akan dibangun dan seperti apa bentuknya.

Katedral itu terletak di pusat kota yang termasuk "zona merah", wilayah yang paling parah dilanda gempa bumi. Hingga kini, katedral masih tertutup untuk umum karena risiko jatuhnya batu atau bagian lain bangunan yang membahayakan pengunjung.

Masa depan katedral menjadi perdebatan sengit di Christchurch. Sebagian orang berpendapat katedral itu harus diselamatkan, berapa pun biayanya, sebagai simbol kota yang bertahan setelah gempa bumi yang mengerikan.

Anggota Dewan Kota Christchurch, Aaron Keown, bertekad menghentikan penghancuran bangunan dan mengaku mendapat dukungan dari masyarakat. "Saya akan merantai diri saya ke bangunan itu untuk menghentikan penghancuran. Saya yakin, banyak orang akan melakukan hal yang sama," ujarnya.

Matthews mengakui, pihaknya sadar ada ikatan sangat kuat antara warga kota dan gereja bersejarah itu, "Tetapi gereja tak bertanggung jawab jika kami mengabaikan realitas finansial. Kami sadar rasa kepemilikan masyarakat begitu tinggi. Katedral ini adalah bangunan bersejarah dan menjadi simbol kota. Namun, bangunan ini kini membahayakan dan perlu diamankan," ujarnya.

Nasib satu katedral lain di Christchurch, Katedral Sakramen Kudus yang berdiri sejak tahun 1905, belum ditentukan. Namun, laporan pemerintah menunjukkan bangunan bergaya renaisans itu membutuhkan dana 10 juta dollar Selandia Baru atau Rp 76 miliar untuk biaya renovasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com