Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BC Bali Kaget Turis Australia Telan Sabu

Kompas.com - 02/03/2012, 18:12 WIB
Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ngurah Rai, Made Wijaya, dan jajarannya mengaku kaget Edward Norman Myatt, turis asal Australia, menelan 72 kapsul berisi narkoba jenis hasish dan sabu. Menurut Made Wijaya, Edward adalah warga Australia pertama yang tertangkap dengan modus operandi menelan kapsul.

"Kita anggap warga Australia berisiko rendah, ini yang pertama dengan modus menelan, kita juga bingung karena turis Australia dan Jepang bukan target kami," jelas Made Wijaya saat konferensi pers di kantornya, Jumat (2/3/2012) siang tadi. Selama ini modus operandi dengan menelan barang bukti narkoba biasanya dilakukan oleh kurir narkoba asal Iran, Thailand, dan Afrika.

Bea dan Cukai akan lebih memperketat pengawasan terhadap turis asing yang datang ke Indonesia dengan sejumlah peralatan deteksi narkoba yang mendukung, seperti X-ray dan ion scan. Alat-alat tersebut selama ini cukup ampuh untuk mendeteksi narkoba baik yang di dalam koper maupun tubuh manusia.

Sebelum Edward, pada Oktober tahun 2010 silam, seorang warga Australia bernama Michael Sacatides ditangkap oleh aparat Bea dan Cukai setibanya dari Bangkok. Saat itu Sacatides tertangkap karena di dalam dinding kopernya terdapat 1,7 kilogram sabu. Saat ini pelatih Thai Boxing tersebut menjalani masa hukuman 18 tahun penjara di LP Kerobokan Denpasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com