Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nepal Ingin Pastikan Tinggi Gunung Everest

Kompas.com - 29/02/2012, 13:59 WIB

Nepal mencari bantuan komunitas internasional untuk menghentikan sengketa berkepanjangan soal ketinggian Gunung Everest.

China sejak lama menyatakan ketinggian gunung itu harus dihitung ulang. Namun sejumlah negara pada 2010 sepakat dengan ketinggian 8.848 meter seperti yang dinyatakan Nepal. Sengketa ini tak pernah secara penuh terselesaikan dan ketinggian di kawasan itu yang terus bertambah semakin menambah kebingungan.

"Karena kami tidak mampu menyelesaikan tugas ini sendirian, maka kami mempersiapkan sebuah rencana dan meminta bantuan dunia," kata Direktur Jenderal Departemen Survei Nepal, Raj BC kepada BBC News.

Raj mengatakan proyek selama tiga tahun itu sudah dimulai dengan banyak hal yang harus diselesaikan. "Dana dan teknologi yang menjadi kendala selama ini. Misalnya kami tidak memiliki peralatan yang bisa bekerja di suhu -45C," papar Raj.

"Kami membutuhkan data dari instrumen gravitasi, penyetara puncak dan sistem posisi global (GPS) untuk mendapatkan hasil lengkap," tambah dia. "Agar semua teknologi ini bisa digunakan, pertama-tama kami harus memiliki infrastruktur di base camp Everest. Lalu kami harus memobilisasi sherpa dengan orang yang bisa menangani teknologi ini," papar dia.

Setelah semua kendala teratasi, lanjut Raj, maka data yang diperoleh harus diolah dengan cara yang diterima komunitas sains internasional.

Lebih pendek

China bersikukuh ketinggian Everest sebenarnya hampir empat meter lebih pendek dari angka yang menjadi pegangan resmi pemerintah Nepal. Namun Nepal menegaskan ketinggian sebuah gunung harus dihitung hingga puncak saljunya, seperti dilakukan untuk gunung di seluruh dunia.

Sengketa ini muncul dalam pertemuan terakhir antara Nepal dan China yang membahas titik perbatasan di Himalaya.

Pemerintah Nepal menegaskan meski sengketa soal ketinggian Everest muncul dalam pembicaraan perbatasan, namun Nepal tetap memegang ukuran tinggi yang sudah ditetapkan. Meski demikian Nepal menyetujui adanya penghitungan baru untuk menghentikan perbedaan pendapat ini selamanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com