Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Upaya Membunuh Putin

Kompas.com - 28/02/2012, 03:15 WIB

Moskwa, Senin - Rusia mengatakan, agen rahasia telah membongkar rencana pembunuhan terhadap Perdana Menteri Vladimir Putin, Senin (27/2), di Moskwa. Upaya pembunuhan itu direncanakan di sebuah kota pelabuhan di Ukraina oleh pria yang terkait dengan orang Chechnya.

Chechnya adalah sebuah wilayah di Rusia yang didominasi Muslim, tetapi di bawah Putin selalu mendapatkan terkanan politik. Namun, Putin juga memiliki musuh-musuh utama, terutama dari kalangan bisnis, yang berkembang di bawah kepemimpinan almarhum mantan Presiden Boris Yeltsin.

Mikhail Khodorskovsky adalah salah satu pebisnis yang dekat dengan Amerika Serikat, tetapi kini dipenjarakan di bawah kekuasaan Putin. Sejumlah pebisnis lain juga ditahan atau melarikan diri ke luar negeri karena dianggap telah merampok kekayaan negara.

Upaya pembunuhan itu bertujuan menggagalkan niat Putin untuk tampil kembali sebagai presiden lewat pemilu yang berlangsung pekan depan. Sudah bisa diperkirakan, Putin yang mencengkeram politik dan wilayah Rusia akan berhasil memenangi pemilu untuk jabatan presiden.

Putin menjabat sebagai presiden selama dua periode, 2000-2008. Selama 2008-2012, Putin menjabat sebagai perdana menteri. Kini dia berniat menjadi presiden lagi karena selalu merasa bahwa Rusia hanya bisa maju dengan kepemimpinan yang tegas.

Televisi pemerintah, Saluran Satu, memperlihatkan bahwa dua tersangka ditahan di Odessa, kota di Ukraina selatan. Rencana pembunuhan itu juga dikonfirmasikan oleh juru bicara Putin serta Agen Rahasia Ukraina (SBU) dan Agen Keamanan Federal (FSB).

Bahan peledak disiapkan

Stasiun televisi tersebut memberitakan bahwa dua orang yang merencanakan pembunuhan itu telah mengaku. Dikatakan bahwa mereka adalah suruhan dari Doku Umarov, militan Chechnya.

Umarov pernah mengatakan bahwa dia adalah tokoh di balik pengeboman bandara dan stasiun kereta api di Moskwa dua tahun lalu.

Kedua pria tersebut mengatakan, perencanaan diatur di Odessa dan eksekusinya berlangsung di Moskwa seusai pemilu pekan depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com