Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Bunuh Putin Terbongkar

Kompas.com - 27/02/2012, 14:15 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Dinas rahasia Rusia menahan dua lelaki yang diduga terkait rencana pembunuhan terhadap Perdana Menteri Vladimir Putin. Televisi pemerintah Channel One melaporkan, Senin (27/2/2012), pembunuhan itu akan dilakukan usai pemilihan presiden 4 Maret mendatang.

Tayangan televisi menunjukkan dua lelaki yang disebut menjadi orang suruhan Doku Umarov, pemimpin pemberontak Chechnya. Dilaporkan, pembunuhan itu direncanakan di Odessa, sebuah kota pelabuhan di Ukraina, dan akan dilaksanakan di Moskwa.

Menurut Channel One, ketiga tersangka tiba di Ukrania dari Uni Emirat Arab via Turki dengan "instruksi jelas dari wakil Doku Umarov". Salah seorang dari mereka tewas dalam ledakan awal Januari. Pengembangan penyelidikan peristiwa itu mengungkap upaya pembunuhan tesebut.

"Mereka bilang pada kami untuk datang ke Odessa dan belajar membuat bom," kata tersangka bernama Ilya Pyanzin dalam tayangan Channel One.

"Kemudian di Moskwa, kamu akan melakukan serangan terhadap objek-objek komersial, berikutnya, kamu membunuh Putih," kata Pyanzyin menirukan perintah yang diterimanya.

Channel One kemudian menayangkan potongan gambar yang tampaknya diambil di Ukraina. Gambar itu yang menunjukkan Putin sedang masuk mobil itu ditampilkan di laptop milik tersangka kedua, diidentifikasi sebagai Adam Osmayev.

"Itu dilakukan agar kami mengerti bagaimana pengamanan dia (Putin)," kata Osmayev. "Tujuan akhirnya adalah datang ke Moskwa untuk mencoba membunuh PM Putin. Tenggat waktunya adalah pascapemilihan presiden."

Selama menjadi presiden untuk dua periode, tahun 2000-2008, Putin melancarkan perang terhadap para gerilyawan Muslim di Republik Chechnya. Hingga kini negara di Kaukasus Utara itu terus dilanda kekerasan dan Umarov yang "mengklaim tanggung jawab atas sejumlah serangan mematikan di Moskwoa" masih menjadi buron.

Juru bicara Putin membenarkan berita Channel One tentang upaya pembunuhan itu, tetapi dia tidak memberi penjelasan lebih detail. "Saya membenarkan informasi itu tetapi tidak bisa memberi komentar saat ini," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, seperti dikutip ITAR-TASS.

Laporan itu menyebut satu dari dua tersangka mengatakan pada penyelidik Rusia dan Ukraina bahwa sejumlah peledak sudah disembunyikan di dekat Kutuzovsky Porspekt, jalan raya yang dilalui Putin setiap hari untuk menuju kantornya.

Channel One mengutip seorang pejabat Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia yang mengatakan bahan peledak itu ditemukan tak jauh dari jalan. Ledakannya bakal cukup untuk merusak kendaraan Putin. "Ledakannya akan sangat serius dan mampu meluluhlantakkan sebuah truk," kata pejabat FSB itu.

Belum ada reaksi atas laporan tersebut dari kavkazcenter.com, laman Umarov dan yang biasa digunakan kelompok militan lain untuk saling bertukar pesan.

Dalam pemilihan presiden pekan depan, Putin diprediksi bakal menang dengan merebut 60 persen suara, sebab keempat lawannya dianggap tidak cukup kuat untuk menantangnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com