Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Afganistan Tembak 2 Tentara Albania

Kompas.com - 21/02/2012, 07:25 WIB

TIRANA, KOMPAS.com - Dua prajurit Albania ditembak mati oleh polisi Afganistan ketika sedang menghadiri peresmian dua sekolah di dekat kota Kandahar, Afganistan selatan, demikian diumumkan Kementerian Pertahanan Albania, Senin (20/2/2012).

Kapten Feti Vogli dan Kopral Aleksander Peci dibunuh oleh "polisi lokal", kata kementerian itu, dengan menambahkan bahwa 11 polisi Afganistan ditangkap terkait dengan insiden yang terjadi di Desa Robot. Kementerian itu mengatakan bahwa seorang prajurit asing lain cedera namun tidak menyebutkan kewarganegaraannya.

Kedua prajurit itu adalah korban-korban tewas pertama Albania di Afganistan, di mana Tirana mengirim 260 prajurit untuk bergabung dalam pasukan pimpinan NATO di negara itu.

Komandan-komandan militer NATO berusaha memperketat pengamanan untuk mencegah gerilyawan menyusup ke dalam pasukan keamanan Afganistan setelah sejumlah prajurit Prancis dibunuh oleh seorang prajurit Afganistan. Enam persen dari kematian prajurit NATO di Afganistan disebabkan oleh serangan pasukan keamanan Afganistan, menurut laporan rahasia aliansi itu yang bocor kepada media bulan lalu.

Sekitar 130.000 prajurit NATO bekerja sama dengan lebih dari 300.000 anggota pasukan keamanan Afganistan.

Pembunuhan empat prajurit tak bersenjata Prancis oleh seorang prajurit Afganistan yang mereka latih bulan lalu mendorong Presiden Prancis Nicolas Sarkozy segera mengkhiri peran tempur negara itu di Afganistan pada akhir 2013.

Sekitar 40 serangan dilakukan oleh prajurit Afganistan terhadap pasukan NATO dalam empat tahun terakhir, kata Menteri Pertahanan Prancis Gerard Longuet.

Sebuah laporan rahasia yang dikutip oleh The New York Times pada 20 Januari mengatakan, peningkatan serangan oleh prajurit Afganistan terhadap pasukan AS dan NATO di negara itu merupakan masalah sistematis dan tidak terjadi dalam insiden tertentu.

Pada Oktober, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afganistan.

Presiden Hamid Karzai dan negara-negara Barat pendukungnya telah sepakat bahwa semua pasukan tempur asing akan kembali ke negara mereka pada akhir 2014, namun Barat berjanji memberikan dukungan yang berlanjut setelah masa itu dalam bentuk dana dan pelatihan bagi pasukan keamanan Afganistan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com