KAMPALA, KOMPAS.com — Para pejabat Uganda kini sibuk mengambil langkah terkait laporan perwakilan mereka di Kuala Lumpur, Malaysia, bahwa lebih dari 600 perempuan muda Uganda terperangkap dalan jaringan prostitusi di Malaysia. Para perempuan ini dilaporkan sulit untuk bisa keluar dari jaringan pekerja seks komersial ini.
Kantor berita AP, Senin (20/2/2012), melaporkan, pejabat Uganda menjelaskan bahwa para perempuan ini terjebak rayuan iklan yang sering dipajang di pusat perbelanjaan di Kampala, Uganda. Iklan itu menyebutkan, para perempuan muda ini akan diberi tiket pesawat gratis untuk terbang ke Malaysia dan mendapat pekerjaan dengan bayaran tinggi sebagai pembantu rumah tangga, pelayan, atau pekerja bar.
Konsul Kehormatan Uganda di Kuala Lumpur dalam laporan yang dikeluarkan pekan lalu menegaskan, sedikitnya 10 perempuan Uganda yang diperdagangkan ke Malaysia setiap hari.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam laporannya tahun 2011 menyebutkan, pihak Pemerintah Uganda tidak sepenuhnya melakukan langkah-langkah minimal dalam upaya mengakhiri perdagangan perempuan dari Uganda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.