Cape Canaveral, Sabtu
Perayaan 50 tahun penerbangan astronot AS pertama ke orbit itu digelar sejak Jumat pekan lalu. Glenn, yang masih sehat di usia 90 tahun, turut menghadiri reuni para kru Proyek Mercury di Pusat Antariksa Kennedy di Cape Canaveral, Florida, Sabtu (18/2).
Masih ada sekitar 125 mantan pekerja Proyek Mercury—kini berusia sekitar 70-80 tahun—yang menghadiri reuni tersebut. Namun, tinggal tersisa dua astronot dari total tujuh astronot yang terpilih dalam program tersebut, yang dikenal dengan sebutan Astronot Mercury 7, yaknin Glenn dan Scott Carpenter (86) .
Dalam jumpa pers di tempat yang sama, Jumat (17/2), Glenn mengenang implikasi politik keberhasilan misinya waktu itu. ”Waktu itu, banyak spekulasi tentang apa peran yang akan dimainkan komunisme dalam masa depan dunia. Latar belakang (politis) seperti itu dan berbagai persaingan sejenis dalam Perang Dinginlah yang menjadi pendorong program Mercury,” ucap Glenn, yang menjadi senator mewakili Partai Demokrat pada periode 1974-1999.
Waktu itu, AS dalam kondisi tertinggal dari rival utamanya, Uni Soviet. Kosmonot Yuri Gagarin dari Uni Soviet berhasil mencapai orbit bumi hampir setahun sebelum penerbangan Glenn dan mencetak rekor sebagai manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Dua astronot AS, Alan B Shepard Jr dan Virgil ”Gus” Grissom, lebih dulu pergi ke luar angkasa sebelum Glenn. Namun, keduanya tak sempat mengorbit bumi.
Glenn, yang tinggal landas pada 20 Februari 1962 pukul 09.47 dari Kompleks Peluncuran 14 Cape Canaveral, berhasil mengorbit bumi tiga kali dalam waktu kurang dari lima jam. Di lokasi peluncuran itu, Glenn dan kawan-kawannya berkumpul lagi, Jumat.
Peringatan keberhasilan AS ini menyimpan ironi karena dilakukan saat AS kini tak mengoperasikan lagi wahana antariksa untuk mengirim astronot ke luar angkasa dan harus menumpang kapsul luar angkasa Rusia untuk pergi pulang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).(AFP/AP/DHF)