Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malu karena Korupsi, Presiden Mundur

Kompas.com - 18/02/2012, 01:45 WIB

Berlin, Jumat  - Presiden Jerman Christian Wulff, Jumat (17/2), di Berlin, memilih mundur dari jabatannya karena malu setelah diguncang skandal korupsi. Diduga kuat dia menerima fasilitas saat meminjam dana dari bank untuk mencicil rumah sebelum menjadi presiden.

Kasus ini mengganggu pamor politik Kanselir Angela Merkel, sekutu Presiden, yang tengah bergulat agar Jerman keluar dari krisis utang di zona euro.

Sehari sebelum menyatakan mundur, jaksa penuntut umum di Hanover, ibu kota Negara Bagian Lower Saxony, meminta parlemen mencabut imunitas hukum bagi Presiden.

Wulff mengatakan, ”Jerman membutuhkan presiden yang didukung publik. Perkembangan dalam hari-hari dan bulan terakhir menunjukkan kepercayaan itu, dan itulah yang mendorong saya mampu bertindak, tetapi hal itu kini telah terganggu.”

Wulff berbicara dengan wajah muram kepada wartawan di Istana Presiden Bellevue di Berlin didampingi istri, Bettina.

Wulff berkunjung ke Jakarta pada 30 November lalu dan bertemu dengan Presiden RI. Wulff mulai diguncang skandal sejak pertengahan Desember 2011.

Saat itu, harian Jerman, Bild, memberitakan Wulff tersangkut korupsi. Dia gagal mempertanggungjawabkan kredit perumahan sebesar 500.000 euro atau 660.000 dollar AS. Kredit berbunga rendah yang menguntungkan itu dia terima dari seorang pebisnis di Hanover tahun 2008 saat menjabat sebagai Perdana Menteri Negara Bagian Lower Saxony. ”Kini sudah berakhir. Christian Wulff harus mundur,” tulis Bild, Jumat.

Wulff lalu meninggalkan pesan bernada marah kepada pemimpin redaksi media itu. Publik terus mengkritiknya setelah berusaha menekan media yang memberitakan skandal itu. Wulff dirundung masalah sejak terpilih menjadi presiden pada 2010. Dia mundur sebelum dua tahun menjabat presiden. Wulff mengaku telah melakukan ”kesalahan besar”. Dia pernah meninggalkan pesan suara di telepon redaksi Bild yang intinya mengancam.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com