Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabu Dikirim dari Liberia dalam Saringan Udara

Kompas.com - 14/02/2012, 23:42 WIB
Pingkan E Dundu

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Kantor Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengungkap penyelundupan sabu dari Liberia. Sabu diselundupkan dalam paket barang saringan udara.

Penerima paket tersebut, RSD, ditangkap di rumahnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (8/2/2012). Paket kiriman yang diterima ibu rumah tangga itu berupa saringan udara (air filter) berisi 520,2 gram sabu senilai Rp 1,04 miliar.

"Setelah penangkapan ini, tim melakukan pengembangan memburu suami dan rekan kerja suami RSD selaku pemilik barang. Namun, belum membuahkan hasil," kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Oza Olivia, Selasa (14/2/2012) di Jakarta.

Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, mengatakan, penangkapan RSD berawal dari adanya kiriman paket dari Liberia dengan tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Petugas menemukan barang yang mencurigakan dalam paket kiriman tersebut. Setelah diperiksa dengan membuka bungkus paket tersebut, isinya adalah dua unit fuel filter, dua unit air filter, dan satu unit piston.

"Setelah diperiksa, ternyata dalam alat itu terdapat dua bungkus kristal bening," kata Gatot.

Bersama dengan petugas Badan Narkotika Nasional, petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengejar penerima paket di Kalimantan. "Paket diantar ke alamat yang tertera, dan yang menerima paket itu adalah RSD. Makanya, petugas langsung menangkap RSD," jelas Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com