Anak Khadafy ini juga menunjukkan kegagalan perlucutan senjata yang dilakukan negeri kaya minyak di Afrika Utara yang baru saja dilanda revolusi tersebut. Bahwa banyak mantan pemberontak -yang kini berkuasa- menolak untuk menyerahkan senjata-senjata mereka.
Sedangkan warga Libya mengutarakan keluhannya, mereka sudah bosan dengan kekacauan yang merebak di mana-mana. "Akan ada aksi perlawanan baru di seluruh negeri," ungkapnya dalam wawancara televisi itu.
Ia juga mengomentari para penguasa negeri Libya saat ini sebagai "sekelompok gangster yang tak bisa mengontrol berbagai kekuatan milisi" di negeri itu.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat ini ada sekitar 8.000 tawanan tersebar di 60 lokasi penahanan di seluruh Libya. Anak Khadafy yang lain, Seif al-Islam, juga ditangkap oleh pemberontak Libya November lalu di sebuah wilayah terisolasi di gurun. Namun sampai saat ini, tak ada akses sedikit pun dari dunia luar dengan mantan calon pemimpin pengganti Khadafy itu, setelah penguasa Libya mengumumkan Seif al-Islam Khadafy akan diseret ke pengadilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.