Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al Shabaab Resmi Gabung Al Qaeda

Kompas.com - 10/02/2012, 08:37 WIB

DUBAI, KOMPAS.com — Kelompok militan Al Shabaab Somalia telah menyatukan barisan dengan Al Qaeda, pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri mengumumkan melalui sebuah pesan video yang dirilis pada Kamis (9/2/2012).

"Saya mengumumkan berita utama bagus bagi negara Islam kita, yang akan... mengganggu pasukan salib, dan itu adalah penggabungan gerakan Al Shabaab di Somalia dengan Al Qaeda," kata Zawahiri.

Bagian pertama dari rekaman video itu menunjukkan pemimpin Al Shabaab Ahmed Abdi Godane, yang juga dikenal sebagai Mukhtar Abu Zubair, mengatakan kepada Zawahiri, "Kami akan bersama Anda sebagai pasukan setia."

"Atas nama saudara-saudara mujahidin saya, pemimpin dan prajurit... saya berjanji taat," kata Zubair.

"Bimbing kami ke jalan jihad dan kesyahidan di langkah yang digariskan syuhada kita Osama bin Laden untuk kita," tutur Zubair, menunjuk kepada mantan pemimpin Al Qaeda yang tewas tahun lalu dalam serangan rahasia AS terhadap tempat persembunyiannya di Pakistan.

Kelompok Al Shabaab menyatakan kesetiaan kepada Osama dalam rekaman video yang dibagikan pada 2009.

Al Shabaab mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB dan memerangi pasukan Uni Afrika. Nama kelompok ini mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli 2010.

Para pejabat AS mengatakan, kelompok Al Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas.

Al Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kampala, ibu kota Uganda, pada 11 Juli yang menewaskan 79 orang. Pengeboman itu merupakan serangan terburuk di Afrika timur sejak serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Nairobi dan Dar es Salaam yang diklaim oleh Al Qaeda pada 1979.

Washington menyebut Al Shabaab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden.

Milisi garis keras Al Shabaab dan sekutunya berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Sharif Ahmed ketika mereka meluncurkan serangan mematikan pada Mei dua tahun lalu. Mereka menghadapi perlawanan sengit dari kelompok milisi propemerintah yang menentang pemberlakuan hukum Islam yang ketat di wilayah Somalia tengah dan selatan yang mereka kuasai.

Al Shabaab dan kelompok gerilya garis keras lain ingin memberlakukan hukum syariah yang ketat di Somalia dan juga telah melakukan eksekusi-eksekusi, pelemparan batu, dan amputasi di wilayah selatan dan tengah.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com