Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Pamekasan Meninggal Dunia di Malaysia

Kompas.com - 09/02/2012, 08:21 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Halili (20), tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Brukoh, Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Madura, meninggal dunia di Malaysia.

Kabar kematian Halili diterima pihak keluarga dari teman korban di Malaysia pada Senin (6/2/2011) jam 07.20 WIB. Sedangkan jenazah korban, baru tiba di rumahnya pada Rabu (8/2/2011) malam, setelah melalui proses pemulangan yang cukup rumit.

Zainal Abidin, Kepala Desa Klompang Timur menjelaskan, Halili meninggal akibat serangan jantung. Oleh teman-temannya Halili sempat dilarikan ke rumah sakit. Menurut mereka pihak rumah sakit kurang cepat menangani Halili, sehingga nyawa pemuda itu tidak tertolong.

"Korban sengaja ditelantarkan oleh pihak rumah sakit di Malaysia, karena tidak cepat dilakukan tindakan dan perawatan dengan baik sehingga sampai meninggal dunia," kata Zainal Abidin.

Untuk mengeluarkan jenazah Halili dari rumah sakit diperlukan proses administrasi yang cukup rumit. Demikian juga dengan proses pemulangannya sehingga baru tiga hari setelah kematiannya, Halili dipulangkan ke Indonesia.

"Kita tidak tahu kenapa rekomendasi pemulangannya dipersulit oleh pemerintah Malaysia. Padahal semua biaya sudah ditanggung pihak keluarga," tambah Zainal.

Halili berangkat ke Malaysia dua tahun lalu. Di Malaysia, korban bekerja sebagai kuli bangunan bersama lima teman lainnya. Selama dua tahun berada di Malaysia, korban tidak pernah pulang ke kampung halamannya. Meskipun begitu setiap dua bulan dia mengirim uang kepada keluarganya di Pamekasan.

Menurut Zainal Abidin, karena kesulitan ekonomi banyak pemuda Desa Klompang Timur yang menjadi TKI di Malaysia dan Arab Saudi setelah mereka lulus SMP atau SMA.

Meninggalnya Halili merupakan kejadian yang kedua kalinya selama kurun waktu satu tahun terakhir. Sebelumnya Agus Salim (22) juga meninggal dunia di Malaysia pada Oktober 2011 lalu. Proses pemulangannya juga mengalami hal yang sama seperti Halili.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com