Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran William Tiba di Falklands, Argentina Marah

Kompas.com - 03/02/2012, 13:45 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Pangeran William dari Inggris tiba di Falklands atau Malvinas, Kamis (2/2/2012) waktu setempat. Kedatangannya ke kepulauan itu langsung memicu gelombang protes rakyat Argentina.

William (29 ) akan menghabiskan waktu enam minggu di sana sebagai pilot helikopter tim SAR Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) di kepulauan yang disengketakan itu. Namun, kedatangannya memicu demonstrasi di ibu kota Argentina, Buenos Aires. Para demonstran bertopeng mengacungkan tongkat dan melemparkan bom cat ke pintu bank HSBC di kota itu.

Sekitar 50 anggota kelompok yang menamakan dirinya Quebracho melakukan pawai dan menuntut Pemerintah Argentina menghentikan hubungan perdagangan dengan Inggris. Pemimpin kelompok itu, Esteche Fernando, menuduh Inggris melakukan "imperialisme". Dia menambahkan, "Pengungkitan kembali sengketa Falklands lebih untuk menyembunyikan krisis keuangan dan penderitaan ekonomi."

Seorang juru bicara Departemen Pertahanan Inggris memastikan kedatangan William di kepulauan itu. Namun, ia mengatakan, kedatangannya ke sana merupakan bagian dari "penugasan operasional rutin".

Para pejabat Argentina marah karena Pangeran William dikirim ke Falklands berdekatan dengan peringatan 30 tahun konflik terkait kepulauan itu yang pecah tahun 1982. Kementerian Luar Negeri Argentina mengatakan, "Bangsa ini menyayangkan fakta bahwa pewaris takhta kerajaan itu tiba di kepulauan itu dengan seragam para penakluk, dan bukan dengan kebijaksanaan seorang negarawan."

Pihak Argentina mengatakan, mereka "menentang upaya Inggris untuk menjadikan konflik itu jadi konflik militer" dan menambahkan, "pemerintah harus menghindari godaan untuk jatuh ke dalam wacana ... yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian publik dari pengetatan ikat pinggang kebijakan ekonomi."

Tur Panggeran William itu menyusul berita bahwa Inggris sudah mengirimkan sebuah kapal perang baru, HMS Dauntless, ke wilayah tersebut. Angkatan Laut Kerajaan Inggris membantah dugaan bahwa keputusan untuk mengirim kapal tersebut guna menanggapi ketegangan terkait kedaulatan. Pengiriman kapal itu, katanya, telah direncanakan lama.

Namun, kehadiran William dicap sebagai "tindakan provokatif" oleh Argentina. David Cameron dan Presiden Argentina, Cristina Fernandez, sebelumnya saling tuding telah berperilaku model "kolonial".

Pejabat Argentina, Sebastian Brugo Marco, telah memperingatkan bahwa negaranya tidak bisa mengabaikan implikasi "politik" dari penempatan Pangeran William itu. Namun, Kepala Staf Pertahanan Inggris, Jenderal Sir David Richards, menolak klaim itu. Ia mengatakan, "Saya bisa mengatakan, (penempatan) itu bukan dan tidak dirancang seperti itu."

William mengikuti jejak saudaranya, Harry, yang dikirim ke Afganistan pada 2008.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com